Ganymede, bulan terbesar di tata surya kita, ternyata menyembunyikan samudera di bawah permukaannya. Penemuan ini terungkap lewat pengamatan yang dilakukan menggunakan Teleskop Ruang Angkasa Hubble.
Diberitakan situs The Verge, temuan tersebut diumumkan dalam telekonferensi NASA pada Kamis (13/3) pagi ini.
Penemuan ini terungkap sehari setelah penemuan Enceladus, sebuah bulan es Saturnus, yang mungkin memiliki aktivitas hidrotermal di bawah permukaan lautnya.
Teori mengenai keberadaan samudera sebenarnya telah mencuat sejak 1970-an. Namun, selama bertahun-tahun, hanya sedikit penemuan yang dapat membuktikan spekulasi tersebut.
Satu-satunya bukti spekulasi ini ada pada data yang dikumpulkan selama pengamatan pesawat ruang angkasa Galileo awal 2000-an lalu.
Data tersebut pun dianggap tidak cukup bagi para ilmuwan NASA untuk dapat mengonfirmasi adanya samudera di Ganymede.
Dengan Teleskop Ruang Angkasa Hubble, para ilmuwan mampu mengumpulkan lebih dari tujuh jam data yang sebagian besarnya meliputi aurora di sekitar atmosfer tipis Ganymede.
Aurora adalah semburan warna-warni hasil dari interaksi partikel bermuatan dengan atmosfir. Meskipun demikian, tertangkapnya aurora pada teleskop Hubble tak cukup membuktikan keberadaan samudera di Ganymede.
Keberadaan samudera berpengaruh pada karakteristik aurora. Jika tidak ada samudera di Ganymede, aurora akan berayun ke depan dan ke belakang sekitar enam derajat keliling bulan seiring dia mengorbit Jupiter.
Sifat samudera yang asin dan bermuatan elektrik konduktif mengunci aurora dalam posisi yang jauh lebih stabil. Dengan demikian aurora hanya akan bergerak sekitar dua derajat.
Sementara teleskop Hubble melakukan observasi dalam spektrum UV, aurora berubah warna menjadi biru, dan akan nampak berwarna merah jika dilihat dari permukaan Ganymede.
Ganymede, sebagai bulan terbesar dalam tata surya, merupakan bahan diskusi yang menarik sebelum adanya penemuan ini.
Pasalnya, bulan yang besarnya hampir sebesar Mars ini juga merupakan satu-satunya bulan di tata surya kita yang mempunyai medan magnet sendiri.
Magnet pada Ganymede dihasilkan oleh inti besi cair, seperti Bumi. Selain itu, atmosfer Ganymede yang tipis ternyata juga kaya akan oksigen.
Walau demikian, penemuan adanya samudera di Ganymede tidak menjadikan bulan ini menempati daftar teratas tujuan eksplorasi.
Alasannya, samudera tersebut kemungkinan berada sekitar 100 mil di bawah permukaan, lokasi yang bahkan terlalu sulit untuk dieksplorasi dengan robot.
Bahkan jika badan antariksa menemukan cara untuk mencapai samudera tersembunyi ini, diperkirakan terdapat lapisan es yang memisahkan samudera tersebut dari permukaan bulan Ganymede.
Artinya, Ganymede masih kurang ideal untuk dijadikan tempat tinggal mahluk hidup, karena mungkin tidak memiliki sistem hidrotermal seperti yang diperkirakan ada di Enceladus.
Meskipun demikian, Badan Antariksa Eropa berencana meluncurkan misi kembali ke sistem Jupiter, atau disebut misi JUICE, sekitar tahun 2020.
Misi tersebut akan mempelajari lebih lanjut berbagai bulan Jupiter seperti Europa, Ganymede , dan Calysto.
Ketiga bulan ini diduga memiliki samudera air.
"Sejauh yang kami tahu, hampir di mana-mana kita melihat ada air. Air, air, terlihat di mana-mana di tata surya kita," kata Heidi Hammel, wakil presiden eksekutif dari Asosiasi Riset Universitas untuk bidang Astronomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar