Halaman

Selasa, 24 Maret 2015

Hanya Satu Cinta Di Tanjakan Cinta

Bukit menjulang dengan kemiringan 45 derajat landai dan panjang diberi nama Tanjakan Cinta. Tanjakan cinta adalah sebuah jalur di Semeru setelah Pos Ranu Kumbolo menuju arah Oro - Oro Ombo. Ada mitos yang beredar di Tanjakan Cinta dan hal itu sedikit banyak mempengaruhi para pendaki Semeru.

www.belantaraindonesia.org

Tanjakan Cinta, bagi yang pertama kali mendengar kata ini, pastilah akan menganggap bahwa nama tersebut diberikan karena banyak cerita cinta yang indah terjadi di tanjakan tersebut. Atau mungkin tanjakan tersebut merupakan salah satu tanjakan yang dijadikan ajang tempat berduaan untuk menikmati indahnya kisah cinta. Atau mungkin pula berpikir di tempat inilah paling cocok untuk menyatakan cinta. Benarkah?

Nama tersebut berawal dari mitos yang beredar bercerita tentang sepasang kekasih yang mendaki bukit tersebut. Si lelaki berhasil melewati tanjakan lebih dulu dan asyik foto - foto, sementara pendaki wanita tidak kuat dan pingsan terguling ke bawah, kemudian meninggal. Sejak itulah dikatakan barang siapa yang memikirkan pasangannya dan berhasil melewati Tanjakan Cinta tanpa menoleh ke bawah ia akan berjodoh dan cintanya akan abadi selamanya.

Bagi sebagian pendaki ada pula yang yang sudah mengetahui mitos Tanjakan Cinta ini dan tidak percaya dengan mitos tersebut. Keinginan mendaki karena rasa penasaran, ingin merasakan sensasi mendaki ke puncak bukit dan memandang keindahan danau Ranu Kumbolo dari ketinggian.

www.belantaraindonesia.org

Butuh tenaga extra untuk mencapai puncaknya. Namun terbayar dengan romantisnya Ranu Kumbolo dikelilingi pepohonan pinus hijau. Sambil duduk istirahat ditemani semilir angin di sela - sela pohon cemara membuat kaki enggan melangkah.

Selain pemandangan danau yang secara utuh bisa terlihat, di sisi lain bukit akan tampak hamparan padang savana Oro - oro Ombo. Oro - Oro Ombo ini dikelilingi perbukitan dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus.

Padang rumput ini mirip sebuah mangkuk dengan hamparan rumput yang berwarna kekuningan.Dari kejauhan akan tampak titik - titik kecil para pendaki yang sedang melewati padang savana.

www.belantaraindonesia.org

Terbayang bukan apa yang akan Anda dapatkan sebelum atau setelah melalui Tanjakan Cinta? Ya, indah dan luar biasa memesonanya sajian alam di Gunung Semeru. Setelah itu Anda akan merindukannya dan sekali lagi datang, teriakan cinta pada Semeru akan berkumandang.

Tanjakan Cinta yang tertinggal hanyalah satu cinta, yakni cinta pada alam Semeru dan alam Indonesia pada umumnya. Katakan hanya satu cinta di Tanjakan Cinta. Cinta pada alam!

Surga Yang Tersembunyi Di Bromo

Datang ke Bromo, seperti biasanya Anda melewati rute normal. Tetapi ternyata ada rute yang tersembunyi dan memutar tetapi menawarkan pemandangan alam yang indah. Di mulai dari Pasuruan kemudian langsung tembus ke Bromo. Benar - benar surga yang tersembunyi di Bromo.

www.belantaraindonesia.org

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memang selalu seru untuk dijelajahi. Cobalah dalam sekali dua kali untuk melihat indahnya alam taman nasional satu ini dari sisi yang tidak biasa, alias jarang dilewati wisatawan.

Jika biasanya wisatawan mengunjungi Pananjakan untuk melihat sunrise, merasakan eksotisme pasir berbisik, atau menikmati savana di Bukit Teletubbies, cobalah melewati daerah hutan milik Taman Nasional untuk mengelilingi Bromo melalui jalur Pasuruan - Malang.

Bromo dan area sekitarnya memang terletak di sebuah ceruk yang dibagi ke 4 kabupaten di Jawa Timur, Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo. Anda bisa berangkat dari dusun Kandang Sari yang terletak di Kecamatan Tosari, Pasuruan. Menelusuri jalan setapak dan hutan yang cukup lebat, hingga akhirnya sampai tembus ke Ciri, Malang.

Jalanan yang akan Anda lewati cukup menantang, kadang hanya tanah, kadang berbatu. Ada beberapa bagian yang curam dan becek terkena hujan, ukurannya hanya cukup dilewati satu motor.

Konon katanya, jalur ini biasa digunakan para kompeni Belanda zaman dulu untuk menuju ke pos pemantauan. Pos pemantauan dan bangunannya pun masih tersisa di daerah ini.

www.belantaraindonesia.org

Anda bisa melewati jalan dengan trekking jalan kaki sekitar 3 jam, atau menggunakan sepeda trail. Jalur ini sering dijadikan trayek off road, karena mampu memicu adrenalin siapapun yang melewatinya.

Pemandangan yang bisa dinikmati di jalur ini adalah Gunung Batok berhamparkan savana, dan bukit - bukit berwarna hijau dan kuning keemasan di depannya. Kita bisa melihat bukit Teletubbies dan sumber mata air Widodaren dari atas.

Jika langit cerah, warna biru langit dan awan - awan yang bergerak akan berpadu sempurna dengan warna hijau savana. Sungguh eksotis! Kita juga bisa menikmati padang tumbuhan khas dataran tinggi yang berwarna merah hijau.

Bagi Anda yang suka tantangan dan hal baru, jalur ini sungguh patut dicoba. Apalagi jalur ini masih sepi, jadi jalanan berasa milik sendiri.

10 Gunung Indonesia Yang Sebaiknya Pesawat Terbang Jangan Melintas

Sering kita mengetahui beberapa kecelakaan pesawat yang terjatuh atau terhempas di sebuah wilayah. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor cuaca, tehnis hingga hal berbau mistis. Apalagi jika kecelakaan tersebut terjadi di lereng gunung. Dan berikut ini 10 gunung Indonesia yang sebaiknya pesawat terbang jangan melintas.

1. Gunung Sibayak, Sumatera Utara
Gunung Sibayak adalah sebuah gunung yang menghadap ke Kota Berastagi di Sumatera Utara. Gunung ini berada di sekitar 50 kilometer barat daya Kota Medan. Pesawat Fokker F - 28 Garuda Indonesia pada 11 Juli 1979 terjatuh. Sebanyak 4 awak dan 57 penumpangnya tewas.

www.belantaraindonesia.org

Pada 26 September 1997 giliran pesawat Garuda Indonesia Penerbangan GA 152 terjatuh. Sebanyak 222 orang dan 12 awak tewas. Setelah itu, warga Karo menemukan empat bangkai helikopter yang belum terangkut.

2. Gunung Halimun Salak, Jawa Barat
Gunung yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ini dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak misteri. Pesawat Sukhoi yang jatuh pada 9 Mei 2012 bukanlah pesawat pertama yang jatuh di gunung ini. Sebelumnya, sudah ada enam kali pesawat jatuh di kawasan Nasional Gunung Halimun Salak ini.

www.belantaraindonesia.org

Sebelumnya pada 10 Oktober 2002, pesawat Trike bermesin PKS 098 jatuh di Lido, Bogor yang mengakibatkan 1 tewas. Selain itu, pada 29 Oktober 2003, helikopter Sikorsky S - 58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor dengan jumlah korban tewas sebanyak 7 orang.

3. Bahorok, Pegunungan Bukit Barisan 
Bahorok berada di sebuah kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia. Angin Bahorok  merupakan angin yang paling ditakuti warga setempat.Pada 4 September 2009 lalu, Angin Bahorok pernah menyapu wilayah Deli Serdang, Sumatera Utara.

www.belantaraindonesia.org

Ratusan rumah hancur diterpa angin yang dikenal dengan angin puting beliung ini. Pada 29 September 2009, Pesawat Cassa 212 terjatuh diduga terkena angin bahorok di pegunungan Bahorok. Sebanyak 14 penumpang dan 4 kru pesawat tewas.

4. Gunung Ciremai, Jawa Barat
Gunung Ciremai secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

www.belantaraindonesia.org

Selasa 28 November 2011, pesawat Cessna 172 PK NIP milik Nusa Flying International School ditemukan terjatuh di Kawah Burung Gunung Ciremai itu. Tiga orang yang berada di dalam pesawat seluruhnya tewas.

5. Gunung Merapi, Yogyakarta 
Gunung Merapi adalah gunung berapi yang berada di bagian tengah Pulau Jawa. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

www.belantaraindonesia.org

Merapi menjadi satu dari enam belas gunung api dunia masuk dalam proyek Gunung Api dekade ini. Keangkeran Gunung Merapi ini, membuat sejumlah penerbangan tidak pernah melintasi gunung tersebut.

6. Gunung Tinombala, Sulawesi Tengah

www.belantaraindonesia.org

Gunung Tinombala berada di pegunungan Bosagong Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Pada 29 Maret 1977 pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis DHC-6 Twin Otter beregistrasi PK - NUP jatuh di kawasan pegunungan tersebut. Co - pilot Mochammad Masykoer, flight engineer Abhy Irawan dan 20 orang penumpang tewas. 

7. Gunung Lawu, Perbatasan Jawa Tengah Dan Jawa Timur
Lawu ( 3.265 m ) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

www.belantaraindonesia.org

Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air dan belerang.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Senin 31 Januari 2011 Tim SAR Gunung Lawu, Jawa Tengah pernah menyisir lokasi Gunung Lawu karena menerima laporan dari masyarakat yang mendengar suara ledakan yang diduga pesawat jatuh di sekitar Candi Cetho. Hanya saja lokasi suara ledakan tersebut masih simpang siur dan tim SAR tak menemukan pesawat jatuh. 

8. Gunung Kumawa, Papua Barat 
Gunung Kumawa berada di Kabupaten Kaimana yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Kaimana. Pada 9 Agustus 1995 Pesawat HS 748 PK - KHL milik Bouraq Airlines menabrak Gunung Kumawa, Kaimana, Irian Jaya. Sebanyak 7 awak dan 3 penumpang tewas.

9. Gunung Sangkareang, Nusa Tenggara Barat
Gunung Sangkareang masuk dalam kawasan Gunung Rinjani yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 M dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.

www.belantaraindonesia.org

Pada 25 Januari 1990 Pesawat HS 748 PK - OBW milik Airfast menabrak gunung Sangkareang, Lombok karena cuaca buruk. Tiga crew dan 16 penumpang tewas.

10. Gunung Bromo, Jawa Timur
Gunung Bromo ( dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu ), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

www.belantaraindonesia.org

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 Mdpl itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter ( utara - selatan ) dan ± 600 meter ( timur - barat ).

Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari - jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Pada 6 Maret 1979 pesawat terbang Garuda Indonesia, penerbangan 553 Fokker F - 28 yang terbang tanpa penumpang dari Denpasar menuju Surabaya menabrak lereng Gunung Bromo di ketinggian 6.200 kaki. Keempat awak tewas dalam insiden ini. lihat

Sebelum Mendaki Rinjani, Singgahi Dahulu Desa Bayan

Apabila kita suka menjelajahi suatu wilayah baru, akan menjadi menarik untuk mengenal budaya dan sekelumit kehidupan masyarakat setempat. Dan jika Anda memiliki kesempatan untuk mendaki Gunung Rinjani, singgahi dahulu Desa Bayan.

www.belantaraindonesia.org

Jalan - jalan di perkampungan penduduk lokal yang menghuni sekitar kawasan wisata tentu akan menjadi pengalaman mengesankan. Apalagi, sejak dulu Indonesia terkenal memiliki keragaman budaya dan adat istiadat yang dapat menjadi suguhan wisata serta memperkaya pengalaman Anda.

Salah satunya adalah Desa Bayan. Desa Bayan adalah salah satu dari sekian banyak desa wisata di belahan Indonesia yang menarik dikunjungi. Desa Bayan terletak di kaki Gunung Rinjani ( di kawasan sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani ) yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Desa adat ini dihuni oleh penduduk asli Lombok, yaitu suku Sasak yang memiliki kearifannya sendiri dalam menjaga kelestarian adat dan alam yang mereka huni. Suku Sasak masih memegang teguh adat dan mematuhi aturan adat yang diwariskan oleh leluhur.

Selain keindahan panorama alamnya, Desa Bayan juga terkenal dengan bangunan tradisional masyarakat Sasak dan tata kehidupan mereka. Atap rumbia, dinding bambu, dan lantai berupa tanah liat yang dipadatkan adalah beberapa ciri khas arsitektur rumah masyarakat Suku Sasak, khususnya di Desa Bayan.

www.belantaraindonesia.org
Suku Sasak
Terdapat pembagian yang jelas pula mengenai wilayah - wilayah bangunan antara bangunan khusus dan bangunan umum. Bagi para pemangku adat, mereka mendiami wilayah Kampu. Wilayah ini adalah wilayah khusus dimana tidak sembarang orang dapat memasukinya; pagar bambu sebagai pembatas wilayah menjadi penegas aturan tak tertulis tersebut.

Di wilayah ini terdapat beberapa rumah adat yang pembagian dan namanya pun disesuaikan dengan fungsi atau sifat dari sang pemangku adat.

Rumah - rumah adat ( bale )—yang rangka konstruksinya sebagian besar dari campuran kayu dan bambu—juga memiliki pembagian khusus mengenai desain interiornya. Terdapat inan bale ( induk rumah ) yaitu wilayah khusus atau pribadi untuk menyimpan barang - barang pribadi, seperti harta dan barang berharga, beras, sesaji, dan lainnya. Ada pula wilayah khusus tamu perempuan ( amben bleh ), dan lain sebagainya.

Selain bangunan tersebut di atas, daya tarik Desa Bayan yang lainnya adalah adanya Masjid Bayan yang merupakan masjid tertua di Lombok. Masjid ini juga adalah penanda masuknya Islam ke Lombok oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Giri.

www.belantaraindonesia.org
Masjid Bayan
Meski telah beberapa kali direnovasi, masjid yang tingginya hanya 1,5 meter dan luas 10x10 meter ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Lantainya masih berupa tanah liat yang dipadatkan, atapnya rumbia dengan rangka bambu, dindingnya pun adalah dinding bambu, serta tidak terdapat listrik.

Penerangan di dalam masjid masih berupa obor. Di sekitar masjid juga terdapat beberapa makam tua yang dipercaya sebagai makam tokoh yang pernah berperan dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut. Masjid ini juga menjadi tempat dilaksanakannya beberapa ritual keagamaan dan upacara - upacara tertentu.

Tak jauh dari Masjid Bayan, terdapat kompleks rumah adat yang dikenal dengan nama Bale Adat Gubug Karang Bajo. Terdapat sekira 25 rumah adat yang dihuni oleh beberapa tokoh: lokak pande ( staf ahli ), lokak penguban ( yang mengayomi dan melindungi umat, juga sebagai pembawa payung agung dalam upacara Mauludan ), amak lokak ( tetua adat ), melokak pemangkuan singgan dalem ( intelejen ), dan pemangku melokak walin gumi ( penasehat spiritual ).

Untuk memasuki rumah adat, ada beberapa peraturan yang harus diikuti. Diantaranya adalah mengenakan kain tenunan asli Bayan yang dilapis dengan kain bermotif kotak - kotak. Pakaian selain kain tersebut tidak boleh dikenakan. Untuk bagian kepala, dikenakan sapuk atau jong, sejenis penutup kepala.

www.belantaraindonesia.org

Setelah puas berkeliling desa dan melihat langsung keunikan dan kearifan budaya lokal masyarakat Suku Sasak, kawasan wisata lain yang dapat jadi pilihan ( selain mendaki Gunung Rinjani tentu saja ) adalah mata air Mandala di kawasan hutan adat Desa Bayan, Bangket Bayan, serta Air Terjun Sindang Gile dan Tiu Kelelep.

Air terjun tersebut tepatnya berada di kawasan Desa Senaru ( 2 kilometer dari Desa Bayan ). Untuk menuju air terjun Sindang Gile, sekira dua ratusan anak tangga akan mengantar Anda ke lokasi air terjun dengan ketinggian 40 meter.

Anda dapat mandi di sini, dan konon air terjun ini berkhasiat mengobati penyakit, contohnya reumatik. Sekira 1 kilometer dari sini, ada pula Air Terjun Tiu Kelep ( tinggi sekira 30 meter ) yang memiliki kolam renangnya yang indah.

Menurut kepercayaan masyarakat lokal, mandi di air terjun ini konon dipercaya dapat membuat awet muda dan membuat enteng jodoh bagi yang belum menikah. Selain kedua air terjun ini, tak jauh dari lokasi, tepatnya di bagian atas air terjun Sindang Gile, terdapat kawasan wisata yang menawarkan pemandangan dramatis yaitu Bangket Bayan; kata bangket sendiri adalah berarti sawah.

Mendaki Atapnya Yogyakarta

Mendaki Atapnya Yogyakarta - Gunung Merapi yang berada dalam satu garis lurus dengan Keraton Yogyakarta dan Laut Selatan memiliki peranan penting dalam masyarakat Yogyakarta khususnya dan Jawa pada umumnya. Hal ini diyakini sebagai sebuah trinitas kosmologi yang memiliki hubungan erat satu sama lain. Merapi sebagai api, Laut Selatan perlambang air, sementara Keraton adalah penyeimbangnya.

www.belantaraindonesia.org

Pendakian ke puncak Merapi saat itu kami lalui lewat rute pendakian jalur sisi Utara, yaitu via Dusun Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Plalangan adalah dusun terakhir bila kita akan melakukan pendakian melalui jalur Selo.

Untuk mencapai Base camp Barameru kediaman pak Min, kita harus berjalan kaki melewati jalan aspal menanjak karena tak ada angkutan umum yang lewat kampung ini. Bila ingin lebih mudah kita bisa menggunakan kendaraan sendiri atau menyewa.

Sebenarnya masih ada jalur lain seperti jalur Deles ataupun Babadan. Namun, rutenya relatif lebih sulit sehingga jalur Selo menjadi favorit para pendaki hingga kini. Sementara itu, jalur Selatan via Dusun Kaliadem sudah tidak bisa dilalui pasca erupsi besar tahun 2010 silam.

www.belantaraindonesia.org

Di Base camp Barameru kita bisa beristirahat dan bermalam, tak ada tarif baku, sepantasnya saja. Pendakian kali ini di temani Pemandu dari Belantara Indonesia. Bila ada pendaki yang memerlukan bantuan, pemandu tersebut bisa menjadi porter atau juga guide.

Tarif untuk porter berkisar Rp 130.000 sementara untuk guide Rp 350.000. Siapkan air secukupnya karena kita tak akan menemui mata air selama perjalanan hingga ke puncak. Jangan lupa membawa jaket bila tak ingin membeku disergap dingin udara gunung.

Lama perjalanan normal mendaki Merapi hingga puncak sekitar 5 - 6 jam. Empat hingga lima jam pertama dihabiskan melewati Base camp hingga pos 3 atau Pasar Bubrah, selanjutnya perjalanan selama sekitar satu jam dari Pasar Bubrah ke puncak.

www.belantaraindonesia.org

Perjalanan dimulai dengan tanjakan aspal hingga New Selo, selanjutnya berganti dengan jalan setapak melewati ladang tembakau dan kubis milik penduduk. Setelah berjalan selama kurang lebih 1 jam, gapura selamat datang akan menyambut.

Sekitar sejam perjalanan dari gapura melewati hutan pinus, kita akan sampai di Pos 1 Selokopo Bawah. Dari Pos 1 menuju Pos 2 Selokopo Atas memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan medan terjal yang menguras tenaga.

Rute Pos 2 ke Pos 3 atau Pasar Bubrah relatif lebih mudah meskipun tetap dipenuhi batu. Tak ada penerangan selama perjalanan, jadi pastikan headlamp dalam kondisi prima.

www.belantaraindonesia.org

Dalam gelap, bukan berarti tak ada pemandangan yang tak bisa dinikmati. Suasana damai begitu terasa; sayup - sayup terdengar bunyi gamelan yang digelar warga, mengiringi setiap langkah menapaki kerasnya batu sisa - sisa muntahan kawah.

Angin pun tak mau ketinggalan dalam pertunjukan, disapanya pohon - pohon agar ikut bersuara, semakin menambah hawa magis Merapi. Saat berhenti sejenak untuk melepas lelah, terlihat di bawah ribuan lampu bagaikan kerajaan kunang - kunang. Cobalah menengadah ke atas, jutaan bintang memenuhi langit kelam, seperti taburan serbuk peri yang berkilauan.

Sebelum sampai di Pasar Bubrah kami berniat mendirikan tenda untuk istirahat sejenak. Dari tempat menggelar tenda ini, pemandangan rupawan yang telah kami cicipi tadi bisa lebih puas dinikmati. Seolah berada di dunia lain ketika di bawah kaki terlihat ribuan lampu kota, sedangkan mendongak ke atas para penghuni galaksi Bima Sakti tampak jelas.

www.belantaraindonesia.org

Saat mentari datang esok paginya, semua berubah. Gemerlap bintang digantikan cahaya keemasan muncul dari balik Gunung Lawu di sisi Timur, membuat tanah yang kami pijak bak permadani bersulam benang emas dari Persia. Gunung Merbabu dengan tenang duduk di sisi Utara, sementara tiga bersaudara Gunung Slamet, Sumbing dan Sindoro masih sedikit tertutup kabut di sebelah Barat bagaikan komplek piramida Giza di Mesir.

Menikmati suasana Merapi seperti ini seolah mempertanyakan keganasannya yang legendaris, sejenak lupa bahwa gunung ini pernah menelan ribuan nyawa, mengubur peradaban, mengusir Kerajaan Mataram Kuno hingga ke Timur Pulau Jawa.

Bergegas setalah cukup istirahat dan menikmati alam di lereng Merapi, kami segera menuju Pasar Bubrah. Berada di Pasar Bubrah yang 8000 tahun silam adalah kawah Merapi. Rute penuh pasir dan batu menjadi pilihan satu - satunya, tak ada jalan lain.

www.belantaraindonesia.org

Pasir dan kerikil tak cukup kuat menahan pijakan, menarik kaki untuk terus - terusan merosot. Magma beku dari erupsi terakhir juga masih terlalu labil hingga harus ekstra hati - hati memilih batu yang tepat, memaksa kita harus merangkak untuk bisa maju selangkah demi selangkah.

Setelah sekitar 1 jam, bau belerang menghampiri hidung kami. Berdiri di bibir kawah dari gunung paling aktif di negeri ini tentu sebuah pengalaman tak terlupa, 2914 meter tingginya dari permukaan laut. Pemandangan dari sini tak kalah spektakuler, sehingga perjalanan penuh perjuangan serasa tak berbekas, hilang entah ditelan siapa. Kami sudah di Puncak Kandang Geni Gunung Merapi.

Puncak Merapi ini juga merupakan spot favorit para pendaki untuk menikmati sunrise. Hanya saja, tempat yang sempit dan curam menyulitkan para pemburu gambar untuk bisa berpindah - pindah mencari sudut terbaik, apalagi untuk meletakkan tripod.

www.belantaraindonesia.org

Sebelum siang datang, kami segera turun. Perjalanan pulang ke base camp memakan waktu sekitar 4 jam. Disinari cahaya Matahari, terlihat lahan penduduk di lereng gunung. Kawasan ini adalah daerah subur berkat abu vulkanik yang rutin dikeluarkan kawah Merapi.

Sesungguhnya Merapi tak pernah marah; dia hanya menyeimbangkan diri, membagi apa yang dimilikinya untuk alam di sekitarnya.

Mistisnya Kabut Di Gunung Lawu

Kisah mistis dan aneh banyak kita temukan dan hal itu menyelimuti Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dan Magetan Jawa Timur. Tetapi keindahan Gunung Lawu terus mempesona para pendaki gunung. Hampir setiap waktu Gunung Lawu tak pernah sepi dari pendaki.

www.belantaraindonesia.org

Gunung yang terletak pada ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut ( Mdpl ) menjadi salah satu gunung favorit yang wajib dikunjungi. Karena fenomena alam dan mistisnya mengundang sejuta tanya.

Bagi pendaki, kemistisan itu sudah menjadi hal biasa dan tidak mengherankan lagi. Misalnya di puncak ada pasar setan, yakni pasar makhluk gaib tak terlihat yang mana pada malam tertentu ramai seperti pasar nyata. Aura gaib yang angker mulai lereng, lembah, Pos peristirahatan sampai puncaknya sangat terasa.

Dibandingkan gunung lainnya, Gunung Lawu sering terjadi badai kabut atau orang Jawa menyebut ampak - ampak ( pedut ). Menurut kepercayaan masyarakat setempat kabut tersebut sangat berbahaya karena bisa membuat orang jadi tersesat jalan jika nekat menembusnya.

Biasanya jika nanti dalam perjalanan menemui ampak - ampak ( kabut ) jangan meneruskan jalan. Berhenti dan bertiarap di tanah cara menghindarinya adalah dengan bertiarap sampai kabut menghilang.

Jika ada yang pendaki yang tersesat, tapi memiliki niat baik, pasti penunggu gunung Lawu yang berupa  burung Jalak Lawu berwarna kuning gading akan keluar dan menuntun pendaki untuk mencari jalan keluar yang benar.

Tak hanya itu saja, keanehan lainnya juga terasa di Gunung Lawu. Apabila terjadi sesuatu misalnya ada yang  meninggal di gunung tersebut, maka tanda - tanda aneh akan muncul, berupa kabut tebal di sekitar tempat mayat tersebut berada.

www.belantaraindonesia.org

Ada sebuah kisah unik, Tim SAR bermaksud untuk melakukan evakuasi korban meninggal di Gunung Lawu. Awalnya tim SAR belum mengetahui di mana posisi korban itu berasal. Dan kejadiannya di saat itulah muncul kabut misterius berkumpul di satu titik.

Saat terlihat adanya kabut, tim SAR langsung mengetahuinya kalau korban ada di daerah yang ditutupi kabut. Dan memang benar, di lokasi yang tertutup kabut itulah, korban ada di situ.

Selain itu ada larangan agar tidak mengenakan baju, celana, atau jaket berwarna hijau daun dan masih banyak pantangan yang lainnya.

Keanehan lainnya itu bagi orang yang pertama kali mendaki puncak Lawu pasti bingung, di mana puncak Lawu yang sesungguhnya. Puncak Lawu juga penuh mistis, karena letak puncak Lawu justru berada di tengah dan seolah ditutupi.

Bahkan jika kita membuka Google Map di Lawu sebelah barat tertutup cahaya warna kebiruan. Kalau tidak percaya, silakan buka Google Map untuk mengetahui di mana Lawu berada. Walauhualam....

Megahnya Gunung Lawu, Pakunya Tanah Jawa

Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur menyimpan berjuta misteri. Karena hal itu, tidak mengherankan banyak kisah misteri yang muncul ke permukaan. Termasuk lahirnya bendera merah putih yang hingga saat ini dipakai sebagai bendera kebangsaan Indonesia. Konon, tercetus pertama kali di puncak Gunung ini.

www.belantaraindonesia.org
Gunung Lawu
Gunung Lawu berdiri kokoh di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat Jawa sangat percaya mitos bahwa puncak Lawu dahulu merupakan kerajaan pertama berdiri di pulau Jawa dan dipercaya memiliki dunia gaib yang misterius.

Tak heran, hingga saat ini, Gunung Lawu masih dianggap sebagai gunung keramat yang memiliki banyak keistimewaan. Bahkan karena keistimewaan yang dimiliki, gunung yang memiliki arti gunung pertama kali berdiri di pulau Jawa ini masih digunakan dan menjadi tempat lelaku spiritual. Bahkan bila ditarik secara garis lurus, Gunung Lawu sejajar tegak lulus tepat di Pura Mangkunegaran.

Bukan berada tepat di Keraton Kasunanan Surakarta. Seperti halnya Keraton Ngayogyokarto yang sejajar tepat dengan Gunung Merapi. Selain itu, Gunung Lawu ternyata berdiri persis di tengah perempatan empat penjuru mata angin.

Sudah sejak jaman dahulu Lawu menjadi tempat untuk laku spiritual para tokoh dan negarawan. Sejak Jaman Kraton sampai saat ini. Puncak Hargo Dumilah merupakan tempat sakral yang sering digunakan untuk semedi, meditasi atau mengolah kebathinan.

www.belantaraindonesia.org

Karena Gunung Lawu memiliki sejarah dan mistik tinggi. Dan dipercaya sejak turun temurun digunakan para raja dan pemipin sebagai tempat menyepi, mencari wangsit atau petunjuk dari Tuhan YME.

Tidak sembarang orang mampu mendaki Gunung Lawu. Semua harus berawal dari niat yang baik. Karena di sana banyak melewati tempat keramat. Banyak pantangan atau larangan yang harus diikuti. Hati, pikiran, ucapan  dan perbuatan harus bersih. Jadi jika niatnya sudah tidak benar jangan harap bisa mencapai puncak Lawu.

Sudah menjadi rahasia umum hampir semua petinggi negara sering menyepi dengan mendaki puncak Lawu. Sejak jaman era Bung Karno, presiden pertama Indonesia ini pun sudah sering melakukan tetirah atau menyepi di Lawu.

Begitu pula dengan Soeharto, sepanjang hidupnya kecintaan terhadap Gunung Lawu tak perlu diragukan. Terlahir sebagai orang Jawa yang sangat menjunjung tinggi nilai budaya jawa. Tak aneh jika kehidupan Soeharto selalu dikaitkan dengan hal mistis.

Dikenal sebagai orang yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi budaya leluhurnya, Soeharto sering melakukan lelaku tirakat di puncak Lawu. Dengan bersemedi atau bertapa di tempat keramat di salah satu pusat kekuatan mistis tanah Jawa. Gunung Lawu jadi tempat favorit Soeharto.

www.belantaraindonesia.org

Bahkan sampai beliau menutup mata, Lawu adalah tempat yang sangat di sukai Pak Harto. Terbukti beliau lebih memilih untuk di makamkan di lereng sebelah barat kaki gunung Lawu.

Bahkan tidak hanya dua Presiden di atas saja yang begitu suka dengan Gunung Lawu, almarhum Presiden ke IV, Abdurahman Wahid atau Gus Dur pun jatuh cinta dengan Gunung Lawu. Bahkan Gus Dur ternyata sudah berulang kali pernah mendaki hingga puncak Lawu.

Gus Dur naik ke puncak Gunung Lawu tidak melalui jalur umum seperti Cemoro Sewu Magetan, ataupun Cemoro Kandang di Karanganyar. Gus Dur ke puncak bukan untuk melakukan ritual atau bertapa. Namun sekedar mencari inspirasi untuk menyatu dengan alam.

Gus Dur naik ke puncak Lawu melewati jalur khusus. Yakni melewati Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar. Dari jalur itu, langsung menuju pintu masuk Pringgondani.

Kalau naik ke puncak Gus Dur ditandu. Bahkan kalau mau melihat tandu yang biasa di gunakan Gus Dur, hingga saat ini masih tersimpan di pintu masuk Pringgondani. Karena Gus Dur sering naik lewat jalur ini makanya jalannya di buat blok, biar mudah.

Bahkan, menurut salah satu sumber yang enggan disebut namanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) juga sering mendaki Gunung Lawu untuk menyepi. Terakhir, SBY naik ke puncak Lawu sekira akhir Januari 2013 yang lalu.

Betapa megahnya Gunung Lawu yang merupakan gunung tertua di Pulau Jawa. Gunung Lawu bisa dikatakan sebagai pakunya Pulau Jawa.

Tips Merawat Kaki Dan Sepatu Bagi Petualang

Petualangan di alam terbuka seperti hutan, gunung dan wilayah - wilayah yang masih asing adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan sekaligus memacu adrenalin. Kesiapan mental dan fisik sangat diperlukan. Demikian juga dengan peralatan dan perlengkapan, selain logistik yang mencukupi.

www.belantaraindonesia.org

Tentang perlengkapan, ada perlengkapan bagi petualang yang bernilai penting, yakni kaki dan sepatu. Kaki dan sepatu sebaiknya berbahan dasar kulit. ( ? ). Ada kalanya sepatu yang digunakan menyebabkan kaki mengalami luka lecet selama dalam perjalanan petualangan. Tentu ada cara untuk menghindari agar hal ini tidak terjadi karena kaki merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam suatu petualangan.

Berikut ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum atau selama melakukan perjalanan petualangan di alam bebas. Sebelum melakukan perjalanan ada baiknya Anda melakukan perawatan terhadap kaki terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut:

1. Cucilah kaki Anda terlebih dahulu hingga bersih dan keringkan dengan cara di angin - anginkan atau di lap memakai handuk.

2. Lumuri kaki dengan minyak kelapa yang telah dicampur dengan tumbukan / irisan bawang merah hingga ke sela - sela jari kaki dan biarkan angin yang mengeringkannya. Minyak ini berfungsi membuat kaki tidak mudah terkena iritasi.

3. Rawatlah kaki 2 x dalam sehari menggunakan minyak ini selama melakukan perjalanan.

4. Selain menggunakan minyak, Anda juga bisa menggunakan bedak halus.

Setelah kaki Anda terawat dengan metode di atas, kemudian alat pengaman kaki yaitu sepatu dan kaos kaki juga perlu di rawat.

Perawatan Sepatu
1. Ada baiknya kaos kaki yang Anda pakai tidak diletakkan di dalam sepatu karena akan menyebabkan ruang dalam sepatu menjadi tidak sehat dan lembab.

2. Bawalah tali sepatu cadangan untuk berjaga - jaga jika tali sepatu Anda putus sewaktu - waktu. Tali sepatu cadangan juga bisa Anda pergunakan untuk hal lain seperti membuat tenda / bivak. Tali sepatu yang baik terbuat dari bahan nylon ( lebih bagus lagi jika dari bekas parasut ).

3. Jika Anda sudah berada di alam bebas dan sepatu sedang tidak dipakai, letakkanlah sepatu di ujung kayu dengan posisi mulut sepatu menghadap ke bawah. Hal ini bertujuan untuk menghindari masuknya binatang kecil dan air jika terjadi hujan.

4. Jemurlah sepatu di tempat yang teduh dan banyak angin. Untuk sepatu yang terbuat dari bahan kulit jangan dijemur di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau dikeringkan dengan tungku api karena akan menyebabkan sepatu menjadi kaku dan keras.

5. Agar bagian di dalam sepatu cepat kering, masukkan kertas koran ke dalam sepatu. Apabila ada kesempatan, semirlah sepatu tersebut dengan demikian sepatu akan kering secara normal dan kulit sepatu tetap lunak.

Perawatan Kaos Kaki
1. Pilihlah kaos kaki yang terbuat dari bahan campuran 80% wool dan 20% nylon karena kaos kaki dengan bahan tersebut tidak menjadikan kaki mudah lecet.

2. Sebelum memakai kaos kaki yang tebal, pakailah kaos kaki dengan bahan tipis sebagai pelapis selama perjalanan.

3. Usahakan panjang kaos kaki berukuran ¾ atau sama panjangnya dengan kaos kaki pemain bola basket.

4. Selalu bawa cadangan kaos kaki dan bungkus dengan kantong plastik meskipun tas yang Anda pakai terbuat dari bahan yang kedap air. Hal ini untuk berjaga - jaga mengingat selama perjalanan Anda memerlukan kaos kaki yang kering supaya kaki tetap aman dan nyaman.

5. Bila persediaan kaos kaki Anda terbatas dan sudah terlanjur basah, Anda bisa mengeringkannya di dekat api unggun atau lampu minyak, namun tetap dijaga jangan sampai panas dari api membakar kaos kaki.

6. Untuk lebih amannya Anda bisa memakai cara lain, yakni peras kaos kaki yang sudah terlanjur basah kemudian bungkus dengan kantong plastik. Letakkanlah kaos kaki yang sudah dibungkus di bawah badan saat akan tidur. Panas dari badan Anda akan mengeringkan kaos kaki tersebut tanpa membuat badan Anda terserang penyakit.

Bromo, Gunung Yang Tidak Mempunyai Juru Kunci

Gunung Bromo di Jawa Timur, meski sama - sama gunung yang berstatus aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, tetapi memiliki beberapa perbedaan. Salah satunya yakni Gunung Bromo tidak memiliki juru kunci seperti Sang Legendaris Mbah Maridjan di Gunung Merapi.

www.belantaraindonesia.org

Tidak ada juru kunci di Gunung Bromo, tapi di setiap desa di sekitar pegunungan ada dukunnya. Para dukun tersebut, tak hanya berfungsi mendeteksi akan datangnya letusan. Tapi juga memimpin upacara keagamaan. Seperti memberikan sesajen ke Gunung Bromo dan lain - lain.

Gunung Bromo terkenal dengan panoramanya yang begitu indah. Namun, di balik keindahannya, gunung ini menyimpan energi mematikan karena tergolong sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Karena dianggap gunung suci, Suku Tengger setahun sekali mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo ( kesepuluh ) menurut penanggalan Jawa.

Gunung Bromo yang dalam bahasa Sansekerta atau Jawa kuno sama dengan Brahma, yakni dewa utama Hindu, memiliki ketinggian 2.392 Mdpl. Gunung ini menjulang di atas empat wilayah yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaen Lumajang, dan Kabupaten Malang.

www.belantaraindonesia.org

Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekira 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter ( utara - selatan ) dan ± 600 meter ( timur - barat ). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari - jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Gunung ini juga tercatat beberapa kali meletus. Letusan pertama terdeteksi pada 1767. Ada pun letusan paling dahsyat terjadi pada 1974 dan letusan terakhir terjadi pada 2004 silam

Jelajahi Uniknya Gunung Berapi Di Indonesia

Bosan dengan pendakian gunung yang biasa - biasa saja? Ingin mendaki sekaligus berwisata alam yang dengan cara yang unik dan berbeda? Coba lakukan perjalanan menjelajahi gunung berapi di Indonesia. Anda akan mudah menemukan hal - hal yang jarang di temui di gunung - gunung 'tidur'.

www.belantaraindonesia.org
Merapi
Indonesia merupakan negara kepulauan yang masih memiliki banyak gunung vulkanik yang aktif. Adanya aktivitas aktif dari gunung ini menjadi salah satu penyebab tanah Indonesia sangat subur sehingga bisa ditanami berbagai macam tanaman.

Selain itu, gunung - gunung yang masih aktif ini menjadi obyek wisata yang sangat menarik dan unik. Umumnya di kaki gunung vulkanik ada pemandian air panas belerang yang masih alami dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, juga banyak tempat - tempat perkemahan yang layak dikunjungi.

Trek Pegunungan di Indonesia sendiri yang dapat dikunjungi yaitu Pulau Sumatra dengan bukitnya yang berbaris, Pulau Jawa dengan gunung - gunung yang tersebar dari barat hingga ke timur, dan tidak lupa Gunung Rinjani yang terkenal di pulau Lombok.

Mendaki gunung memang membutuhkan stamina ekstra dan persiapan yang lebih matang daripada perjalanan - perjalanan wisata biasa. Namun, pengalaman yang akan didapatkan dari perjalanan tersebut tidak ada duanya dan tidak akan terlupakan. Beragam flora dan fauna yang menarik, pemandangan hutan yang tidak biasa, dan jangan lupa, kepuasan ketika akhirnya perjalanan berakhir di puncak gunung.

Pemandangan Matahari terbit dari puncak gunung adalah pemandangan yang tiada duanya. Cahaya kuning keemasan dari ufuk timur, dan kaki kita di puncak gunung yang seolah - olah berdiri di atas lautan awan, hembusan udara dingin puncak gunung berpadu dengan hangatnya sinar Matahari.

Perjalanan pendakian ke gunung pun sekarang tidak sesulit dahulu, saat ini agen - agen perjalanan telah banyak yang menyediakan paket mendaki ke gunung dengan rute yang mudah dicapai.

Surga Tersembunyi Di Cagar Alam Bukit Kelam Sintang

Kalimantan dengan hamparan hutan - hutan tropisnya yang lebat tidak pernah lelah untuk terus menawarkan keindahan alaminya. Termasuk Cagar Alam Bukit Kelam Sintang yang terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dengan luas mencapai 520 hektare.

www.belantaraindonesia.org

Inilah harta Bumi berupa eksotisme dengan segala keragaman ekosistem yang unik. Pemandangan yang memukau mata dan udara segar membuat hutan ini sanggup menawan rasa kekaguman. Surga tersembunyi menunggu Anda yang berani memasuki keheningan cagar alam ini.

Keberadaan Bukit Kelam tidak bisa dipisahkan dari legenda Bujang Beji dan Tumenggung Marubai. Keduanya adalah nelayan di tanah Sintang ( sekarang Ibu Kota Kabupaten Sintang ).

Bujang Beji dan kelompoknya menguasai Sungai Kapuas sedangkan Tumenggung Marubai dan kelompoknya menguasai Sungai Melawi. Ketika Bujang Beji mengetahui bahwa Tumenggung Marubai mendapat ikan lebih banyak daripada dirinya, ia menjadi iri sehingga berniat menghalangi aliran Sungai Melawi dengan batu.

www.belantaraindonesia.org

Kemudian, ia berenang ke hulu Sungai Kapuas untuk mendapatkan sebuah batu besar dari puncak bukit Nanga Silat. Di persimpangan aliran Sungai Melawi dan Sungai Kapuas, tiba - tiba muncul Dewi Surgawi dan menertawakannya. Ketika ia mengangkat kepalanya mencoba menemukan sumber suara tersebut, dia tidak sengaja menginjak duri beracun.

Seketika, batu itu lepas dari genggamannya dan jatuh ke tanah. Legenda mengatakan bahwa batu yang tenggelam tersebut perlahan - lahan tumbuh menjadi bukit dengan banyak batu gelap di atasnya, dari situlah nama Bukit Kelam Sintang berasal.

Ada berbagai jenis flora langka yang dapat Anda temukan di sini, seperti meranti ( Shorea sp ), bangeris ( Koompassia sp ), tengkawang ( Dipterocarpus sp ), kebas - kebas ( Prodocarpus ceae ), dan berbagai jenis anggrek.

Flora dataran tinggi ini adalah pitcher merah ( Nephentes alata ) yang merupakan endemi daerah tersebut. Cagar alam ini juga adalah rumah bagi hewan langka dan berbagai keunikan lainya, seperti beruang madu ( Mayalanus heralctus ), Armadillo ( Manis javanica ), kelelawar ( Hiropteraphilie ), dan berbagai jenis burung.

Mendaki ke puncak bukit Sintang adalah petualangan mendebarkan di mana Anda harus melalui tangga batu setinggi 90 meter dan tebing curam. Di puncak bukit ada gua - gua alam yang eksotik dan magis siap menanti.

www.belantaraindonesia.org

Gua - gua ini juga merupakan rumah dan sarang burung Walet. Dari puncak bukit, Anda dapat memandangi keindahan hutan hujan yang membentang luas, lihatlah bagaimana indahnya Sungai Kapuas dan Sungai Melawi dari kejauhan.

Cagar Alam Bukit Kelam Sintang mencapai ketinggian hingga 900 meter di atas permukaan laut dan kemiringan antara 15 - 40 derajat, menjadikannya tempat sempurna untuk paragliding dan panjat tebing. Cagar alam ini juga menyediakan tantangan bagi mereka yang menyukai hiking dan trekking. Andapun yang ingin lebih dekat dengan alam dapat mendirikan tenda di lokasi perkemahan yang aman dan luas.

Cagar Alam Bukit Kelam Sintang menawarkan kegiatan lengkap untuk menikmati kemegahannya yang menawan. Hiking melalui jalur menantang dan menemukan yang bersembunyi di balik semak - semak dan Anda juga bisa berkenalan dengan beberapa penduduk setempat.

Untuk petualangan lebih berani, saat sampai ke sisi bukit maka mulailah mendaki. Di atas bukit, Anda juga dapat merasakan paralayang yang mendebarkan jantung sambil bermain angin di ketinggian.

Edelweis Di Bromo Terancam Punah

Bunga Edelweis sang bunga abadi kini keberadaannya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS ) terancam punah. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memperkirakan bunga khas dataran tinggi itu akan punah dalam tempo lima hingga sepuluh tahun mendatang.

www.belantaraindonesia.org

"Perburuan Edelweis oleh manusia untuk diperjualbelikan cukup banyak terjadi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo, Ayu Dewi Utari.

Banyak pengunjung yang tak mempunyai kesadaran untuk tetap menikmati keindahan Edelweis tanpa harus memetiknya. Selain itu faktor anomali cuaca juga dapat membuat tanaman dengan nama Latin Anaphalis javanica itu terancam punah.

Soal rendahnya kesadaran pengunjung taman nasional Bromo dalam melestarikan Edelweis mereka umumnya memetik bunga itu untuk disimpan sebagai kebanggaan, ditaruh di kamar atau ruang tamu sebagai hiasan, atau dijadikan oleh - oleh bagi orang terkasih.

Kebiasaan ini dipicu anggapan bahwa Edelweis perlambang keabadian, ketulusan cinta, dan pengorbanan karena hanya tumbuh di ketinggian pucuk atau lereng gunung.

Edelweis tumbuh liar merata di seluruh kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru seluas 50.276 hektare. Bila disatukan, sebaran tanaman Edelweis ditaksir hanya seluas 1.000 hektare.

Pengawasan terhadap keberadaan flora dan fauna di taman nasional ini rutin dilakukan dengan patroli. Pengelola juga tak bosan - bosannya mengingatkan pengunjung untuk tidak mengambil dan membawa pulang apa pun dari dalam taman nasional tanpa izin.

www.belantaraindonesia.org

"Namun tetap saja banyak pengunjung yang bandel. Ada yang mengaku pecinta alam, tapi ulahnya justru merusak alam," ujar Ayu.

Untuk menyelamatkan tanaman Edelweis dari ancaman kepunahan sekaligus supaya pengunjung dapat menikmati keindahan bunga itu, pengelola taman nasional berencana membuat taman konservasi Edelweis seluas 1 hektare di wilayah Ranu Regulo, yang berjarak sekitar 300 meter dari Pos Ranu Pani.

Taman konservasi yang dibangun bersama Japan International Cooperation Agency ( JICA ) itu rencananya akan membudidayakan seratusan pohon Edelweis untuk tahap awal. Sayangnya, hingga kini hanya 5 pohon yang bertahan hidup, selebihnya sekarat dan mati.

www.belantaraindonesia.org

Cuaca ekstrem sepanjang Juni hingga Agustus membuat temperatur udara di taman nasional bisa mencapai minus tiga derajat Celsius pada malam hari. Akibatnya, muncul bunga - bunga es di pucuk - pucuk pohon, ilalang, dan rerumputan yang bentuknya mirip salju tipis.

Tanaman Edelweis memang sulit tumbuh di saat suhu ekstrem dingin. Di musim kering Edelweis mati suri dan hidup lagi di musim hujan.

Arung Jeram Di Tengah Rimba Gunung Leuser

Di Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Aceh, Anda tidak hanya melihat habitat liar orangutan dalam kehidupan alaminya. Tetapi Anda bisa menikmati arus deras yang membelah hutan Gunung Leuser dengan mengikuti arus Sungai Alas yang memesona.

www.belantaraindonesia.org

Sungai Alas mengalir di tengah Taman Nasional Gunung Leuseur, bermuara di Samudera Hindia. Arusnya yang cukup deras menjadikannya wahana arung jeram ternama di Pulau Sumatera. Ditambah lagi, Sungai Alas dikelilingi hutan yang masih asri.

Terletak di 165 km tenggara Takengon, Sungai Alas mengalir membelah Taman Nasional Gunung Leuser. Daerah ini sangat populer di kalangan muda dan petualang. Memiliki tikungan tajam dan arus yang menantang bagi para pengadu nyali.

Selama pengarungan dari atas perahu, Anda akan melewati hutan tropis murni dengan beragam satwa liar. Apabila  beruntung, Anda dapat melihat kera, burung, dan hewan lain di tepi sungai, bahkan bisa saja bertemu gajah atau rusa.

Arung jeram dan kayak dapat dilakukan di Sungai Alas mulai dari Desa Angasan sampai ke Kota Gelombang yang berada di bawah, dekat dengan laut India. Di daerah atas arus sungai Alas menuntut Anda agar lebih hati - hati dan cekatan

Setelah puas berarung jeram, Anda bisa menginap di pondok - pondok kayu yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser. Atau, bila ingin kembali ke kota juga bisa menginap di Kutacane.

Untuk menuju Sungai Alas maka bisa ditempuh melalui dua jalur. Pertama, jalur darat dari Medan, Sumatera Utara, melalui Berastagi dengan jarak tempuh 7 jam. Jalur ini terbilang kurang baik kondisi jalannya, namun tetap layak untuk kendaraan SUV. Kedua, jalur darat melalui Banda Aceh, Beureun, Takengon, dengan waktu tempuh 14 jam.

Anda juga bisa menggunakan pesawat berbadan kecil melalui Bandara Alas Leuser kemudian lanjutkan perjalanan darat yang lebih dekat rutenya.  s

Danau Sakti Di Puncak Gunung Tujuh

Danau berikut yang terkenal sakti oleh masyarakat Kerinci ini terletak di atas gunung. Mengapa sakti? Karena air danau nampak selalu jernih meski sekitar danau dikelilingi oleh hutan belantara. Banyak terdapat pohon tumbang, namun air danau selalu bersih dari daun - daun yang berguguran.

www.belantaraindonesia.org

Gunung Tujuh adalah danau yang indah dan unik di Indonesia. Danau ini berada di puncak Gunung Tujuh dan menjadi salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara dengan luas sekira 960 hektar, panjang 4,5 km, serta lebar 3 km. Ketinggian danau tersebut sekira 1,950 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berada di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Karena letaknya di atas gunung, suasana danau terasa asri dan alami. Udara segar, panorama hijau, dan air danau yang jernih menyuguhkan keindahan yang mampu membuat Anda betah berlama - lama menikmati pemandangannya. Selain sebagai tempat melepas penat dan bersantai, danau ini juga digunakan sebagai sumber mata pencaharian nelayan setempat.

Danau Gunung Tujuh adalah danau vulkanik nan menawan yang tercipta karena proses letusan gunung api, yaitu Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci. Letusan gunung tersebut menyebabkan terbentuknya sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air hujan sehingga membentuk sebuah danau. Danau Gunung Tujuh mengaliri beberapa sungai di Jambi, salah satu bermuara di Sungai Batanghari.

www.belantaraindonesia.org

Danau Gunung Tujuh memiliki luas sekira 12.000 meter persegi dan termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat sehingga di sini Anda berkesempatan untuk mendakinya selepas mengunjungi danau.

Dinamai Danau Gunung Tujuh karena dikelilingi tujuh puncak gunung di sekitarnya. Gunung - gunung tersebut, di antaranya Gunung Hulu Tebo ( 2.525 m ), Gunung Hulu Sangir ( 2.330 m ), Gunung Madura Besi ( 2.418 m ), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut ( 2.350 m ), Gunung Selasih ( 2.230 m ), Gunung Jar Panggang ( 2.469 m ), dan Gunung Tujuh ( 2.735 m ).

Keberadaan danau ini beriring dengan cerita legenda masyarakat setempat sebagai tempat berdiamnya kekuatan supranatural dari dua mahluk halus yang menjaganya, yaitu Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti. Keduanya memiliki pengikut yang berwujud harimau. Penuturan lain menceritakan bahwa danau ini dihuni sepasang naga. Naga jantan menghuni danau dan naga betina menghuni hulu sungainya.

www.belantaraindonesia.org

Masyarakat Kerinci mengenali Danau Gunung Tujuh sebagai Danau Sakti. Hal tersebut dikaitkan dengan air danau yang senantiasa bersih dimana dedaunan yang jatuh dari pohon di sekitar danau tidak nampak di airnya. Sering pula diceritakan terjadi perubahan cuaca secara tiba - tiba di danau ini. Sebagian warga sekitar menyebutnya danau ini dengan nama Danau Para Dewa yang menyimpan pesona sekaligus misteri.

Mitos Batu Si Pahit Lidah

Tingkat kepopuleran sebuah obyek wisata ternyata tidak hanya karena menawarkan panorama yang indah semata. Tidak kalah menaikkan pamornya adalah cerita atau tentang mitos yang menyelimutinya, termasuk Batu Jung di Propinsi Bengkulu ini.

www.belantaraindonesia.org

Dahulu kala, sebuah mitos mengatakan bahwa batu yang berada di tengah laut lepas tersebut merupakan sebuah kapal saudagar yang sedang melakukan pelayaran. Pada saat yang sama, ada seorang bapak sedang menyusuri pantai, bernama si Pahit Lidah, yang melihat kapal dan ingin naik ke dalamnya.

Namun, setelah meminta kepada pemilik kapal untuk menghentikan kapalnya, permintaan si Pahit Lidah tak jua dikabulkan. Saking kesalnya, kemudian ia mengutuk kapal itu dan berubahlah kapal itu menjadi batu. Sesungguhnya, bukan karena si pemilik kapal menolak, namun ia dan para awak kapal tidak mendengar permintaannya karena jarak yang cukup jauh.

Sampai saat ini, masyarakat juga percaya dengan kekuatan magis batu yang berada di dekat bibir pantai tersebut. Jika kita duduk berlama - lama menghadap batu dan melamun, maka kita dapat terhipnotis dan akhirnya berjalan sendiri ke batu itu. Konon, ada beberapa orang yang tidak kembali lagi setelah menuju Batu Jung. Mitos tersebut diyakini penduduk sebagai cerita daerah

www.belantaraindonesia.org

Objek wisata Pantai Way Hawang ini berada di Desa Way Hawang dan Pantai Linau di tepi jalan lintas Bengkulu - Lampung yang memiliki pasir putih dan merupakan teluk sehingga airnya tenang dan bersih. Objek wisata pantai ini terletak di antara Bintuhan dengan Merpas.

Di samping pantainya yang indah, di sini terdapat objek Batu Jung, yaitu batu karang yang berbentuk seperti kapal / perahu di tepi Pantai Way Hawang, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur.

Di pantai berupa teluk yang menghadap laut lepas ini banyak ditemukan karang - karang yang terkikis akibat abrasi juga bunga Rafflesia Arnoldi yang sangat terkenal. Pada setiap akhir pekan, puluhan wisatawan pasti mengunjungi objek wisata ini.

Sepotong Surga Yang Tertinggal Di Indonesia

Tahukah Anda apa sebutan turis yang datang ke Indonesia untuk negara ini? The Tropical Paradise! Surganya negara tropis. Dengan berbagai pesona alamnya yang tiada habisnya, hanya segelintir orang yang tahu dan mau melakukan ekspedisi mencari surga yang tersembunyi di Indonesia. Tahukah Anda dimana saja sepotong surga yang tertinggal di Indonesia? Ini dia:

1. Green Canyon ( Cukang Taneuh, Ciamis Jawa Barat )
Nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada thn 1993. Nama aslinya Cukang Taneuh. Green Canyon memiliki keunikan tersendiri. Dari perjalanannya sendiri dengan ketinting dari dermaga selama 30 menit kita akan senang melewati sungai dengan air berwarna hijau tosca. Dalam perjalanan kita melihat kehidupan di bantaran sungai. Sesekali terlihat biawak, ular dan penduduk yang sedang memancing atau menjala ikan.

www.belantaraindonesia.org

Mendekati Cukang Taneuh, kita disuguhi pemandangan sungai dengan sedikit jeram dengan alur sempit dimana perahu sudah tidak bisa meneruskan perjalanan karena cadiknya yang lebar. Kapasitas parkirnya juga terbatas. Jadi kita ditunggu dalam waktu yang tidak terlalu lama, atau perahu keluar dan kembali lagi dalam waktu yang kita tentukan.

Disini air sangat jernih kebiru - biruan. Untuk melihat keunikan yang sesungguhnya; kita disarankan untuk terus keatas dengan berenang ( ada tersedia penyewaaan ban ) atau merayap di tepi batu. Perjalanan ini sepenuhnya aman.

Anak - anak 6 tahun keatas dapat ikut menggunakan ban dan panduan - life guard pemilik perahu yang kita sewa. Sepanjang perjalanan,kita akan terus berada di cekungan dengan dinding terjal di kanan kiri; sebagian dinding menyerupai gua dengan atap yang sudah runtuh.

www.belantaraindonesia.org

Di bagian tertentu masih tersisa stalaktit - stalaktit dimana air tanah menetes. Setelah beberapa ratus meter berenang; kita akan melihat beberapa air Terjun kecil dikiri kanan yang sangat menawan. Jika Anda terus penasaran dengan ujung jalan, Anda akan sampai di sebuah tempat dengan gua yang dihuni oleh kelelawar. Disepanjang alur ini, Anda dapat berenang sepuas - puasnya. Ya, berenang bersama ikan di air yang jernih dan dingin.

2. Danau Gunung Tujuh Kerinci
Danau Gunung Tujuh merupakan Danau yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. tepatnya di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro. Danau ini berada di kawasan Gunung Tujuh, sebuah gunung yang berada tepat di belakang Gunung Kerinci.

www.belantaraindonesia.org

Gunung Tujuh masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Bagi pendaki gunung, Kerinci mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung aktif tertinggi di Indonesia [ 3805 mdpl ], namun bagi wisatawan yang ingin sekedar menikmati keindahan alam Kabupaten Kerinci, Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan wisata. Selain memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga jauh lebih mudah daripada Gunung Kerinci.

Danau Gunung Tujuh juga merupakan Danau tertinggi di Asia Tenggara, Danau ini berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian hampir 2 kilometer dpl itu bisa dibayangkan betapa dinginnya air Danau Gunung Tujuh di pagi hari. Meskipun begitu, berendam di Danau Gunung Tujuh dengan air yang sangat dingin menjadi tantangan sendiri bagi para pendaki.

3. Pingk Beach Lombok, Nusa Tenggara Barat
Pink Beach, atau yang penduduk sekitar kenal dengan nama Pantai Tangsi terletak di Desa Tangsi Kecamatan Jeruwaru, Kabaupaten Lombok Timur.

www.belantaraindonesia.org

Untuk mencapai lokasi ini dari Mataram bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun sewaan baik motor atau mobil karena tidak ada angkutan umum dengan rute kesini.

Pantai Pink memiliki butiran pasir yang lembut berwarna pink kecoklatan. Jika diperhatikan, butiran pasirnya terdapat butiran - butiran merah dari bekas koral yang hancur sehingga pasirnya berwarna "agak pink". 

Puncak Gunung Kelud Setelah Meletus Dahsyat

Puncak Gunung Kelud kini memiliki pemandangan berbeda pasca letusan dahsyat. Gunung yang terletak di perbatasan Kediri, Blitar, dan Malang ini gersang dan kering kerontang. Bentuknya berubah total dari memiliki kubah lava sekarang telah tertutup total material batu dan pasir vulkanik.

www.belantaraindonesia.org

Ada aliran lahar di beberapa titik di dekat puncak. Tanahnya merekah. Di kanan kirinya, bukit batu hitam terlihat kokoh. Ada bagian yang memutih karena diselimuti abu. Pepohonan di sekitar puncak hanya menyisakan batang dan dahan karena daunnya musnah diterjang material dan abu. Ini sangat kontras dengan kondisi awal. Karena sebelumnya, kawasan tersebut serba hijau oleh pepohonan.

www.belantaraindonesia.org

Terlihat latar belakang Gunung Sumbing masih berdiri tegak. Namun puncak Gunung Sumbing dengan kawah Gunung Kelud, sudah tidak terpaut jauh.

Dari material pasir dan batu yang menutupnya, sudah tidak terlihat lagi anak tangga menuju ke kawah dan kubah lava. Demikian pula anak tangga menuju pos pantau, juga sudah tidak terlihat lagi. Terowongan yang biasa dilewati wisatawan menuju ke kubah lava diperkirakan sudah tertutup penuh material sisa letusan.
Gunung Kelud meletus dahsyat, Kamis 13 Februari 2014 malam. Dentumannya terdengar hingga jarak ratusan kilometer seperti Solo, Yogyakarta, dan Jawa Tengah bagian utara. Keesokan harinya, abu bertebaran ke mana - mana.

www.belantaraindonesia.org

Letusan Kelud tak hanya membuat kota - kota di sebelah barat Kediri diselimuti abu, tapi juga penerbangan terganggu. Dari Bandara Juanda hingga Hussein Sastranegara sempat ditutup. Bahkan Bandara Solo dan Yogyakarta juga turut ditutup

Menyaksikan Daun Berguguran Di Gunung Pengsong

Satu lagi sebuah keindahan yang tersaji di Lombok Nusa Tenggara Barat Indonesia. Gunung Pengsong. Membicarakan tentang gunung di Lombok, memang tak akan lepas dengan Gunung Rinjani. Tetapi tahukah Anda, Lombok juga memiliki Gunung Pengsong yang menawarkan panorama alam yang cantik. Apalagi saat daun - daun berguguran di gunung ini. Pasti terkagum!

www.belantaraindonesia.org

Gunung Pengsong, di Kabupaten Lombok Barat, NTB, bisa dibilang bukan tempat wisata biasa. Ada banyak hal yang bisa dinikmati pengunjung di sini. Selain suasana alam dan panorama yang masih asri, objek wisata ini juga kaya nilai sejarah dan budaya.

Gunung Pengsong hanya sebuah bukit batu hitam dengan rindang pepohonan, dengan ketinggian puncak sekitar 200 meter diatas permukaan laut ( Mdpl ). Tetapi yang menarik, dari puncak Gunung Pengsong, kita bisa melihat dan menikmati panorama indah Kota Mataram dan Lombok Barat dari berbagai arah.

Di tempat ini Anda akan melihat pura dengan latar belakang panorama Gunung Rinjani, sawah dan juga laut. Terletak di 9 km selatan Mataram, tepatnya di Desa Kuripan, Kecamatan Labuapi Lombok Barat, NTB Gunung Pengsong cocok bagi Anda yang mengingkan sensasi lain saat berwisata ke Nusa Tenggara Barat.

www.belantaraindonesia.org

Kawasan seluas 11 hektar yang ditetapkan sebagai objek wisata sejak tahun 1996 ini sungguh indah. Untuk sampai ke puncak Anda harus menaiki ratusan undak - undak yang terbuat dari batu dan semen. Sebelum sampai di puncak, kita akan menemui mata air Tirta Mumbul Sari yang biasa digunakan untuk bersuci umat Hindu sebelum melakukan peribadatan di Pura Pengsong.

Sesampainya diatas, puncak dengan ketinggian 200 Mdpl ini Anda akan melihat panorama yang luar biasa Indah. Jika cuaca sedang cerah, Anda akan melihat puncak Gunung Rinjani, sawah, permukiman warga, panorama dari Teluk Lembar dan Gunung Agung Bali.

Pesona inilah yang membuat Gunung dan Pura Pengsong banyak dilirik wisatawan domestik maupun mancanegara. Udaranya sejuk, pemandangannya indah. Tidak hanya umat Hindu yang tertarik untuk datang, masyarakat biasapun tentu ingin melihat hamparan keindahan puncak Pengsong.

www.belantaraindonesia.org

Pura Gunung Pengsong adalah pura pertama dan tertua di Lombok. Dalam kompleks pura ini terdapat tiga pura lainnya yang mewakili 3 gunung yakni Gunung Rinjani, Gunung Meranggu dan Gunung Pengsong. Bangunan pura juga cukup apik dengan relief - reliefnya yang unik.

Menurut sejarah, pura ini dibangun oleh Betara Wayan Sebali, seorang pandita Hindu dari Geria Pendem Karangasem Bali pada tahun 1514. Nah, karena merupakan tempat peribadatan suci, wisatawan harus mentaati beberapa aturan seperti melilitkan kain selendang berwarna kuning di pinggang dan bagi perempuan yang datang bulan dilarang berkunjung.

Walau terhitung tua, namun pura ini masih sangat terawat karena setiap harinya masih digunakan umat Hindu beribadat. Khusus pada saat perayaan hari - hari besar agama Hindu, pura ini tertutup untuk umum.

Suguhan wisata yang bisa dinikmati adalah ribuan monyet yang berkeliaran, mulai dari bawah kaki gunung sampai puncak. Sepanjang jalan akan ditemani oleh segerombolan Kera, dengan spesies Macaca fascicularis yang termasuk primata tua endemik Indonesia.

www.belantaraindonesia.org

Selain bisa bertemu dengan segerombolan Kera dan menikmati pemandangan dari puncak Pengsong, hal yang paling mengagumkan adalah menikmati daun - daun yang berguguran dari pepohonan gunung tersebut. Anda bisa datang di waktu yang tepat, saat musim panas diatas Gunung Pengsong.

Menikmati hamparan daun coklat secara alamiah. Pohon - pohon tersebut menggugurkan daunnya untuk mengurangi kebutuhan air dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Indah, sangat indah! hamparan coklat ini sangat natural.

Silahkan kagumi panorama alam milik Indonesia ini. Tidak ada salahnya sambil menyaksikan daun yang terus berguguran sekalian mengingat sebuah ayat dalam kitab suci Al-Qur'an, "Bahkan daun yang jatuh - pun atas kehendak - Nya,".

Surya Mengantar Pagi Di Puncak Gunung Gede

Pagi, bagaimana kabarmu? kamu masih memegang janjiku? aku akan menceritakannya sekarang hal baru yang membuat aku jatuh cinta. Hal baru yang ingin aku jelajahi aku mendaki gunung. Pagi, pada suatu hari yang biasa kesempatan itu datang kesempatan untuk menikmati ciptaan Tuhan mendaki gunung.

www.belantaraindonesia.org

Ketika seseorang berkata alam terkembang menjadi guru adalah sepenuhnya benar. Perjalanan itu terasa amat panjang dan melelahkan terutama bagiku yang baru pertama kali melakukannya. Tapi banyak hal yang dapat aku pelajari aku tidak menyangka bahwa udara di sana itu sangat dingin ketika aku menarik napas.

Sama seperti memasukkan serpihan balok es ke dalam paru - paru tapi aku mengerti bagaimana bisa bertahan aku harus mampu menjaga hubungan baik dengan kawan pendaki karena persahabatan yang baik  mampu menghangatkan paru - parumu serta membuat jantungmu tetap berdetak.

Tidak mungkin membawa semua bahan makanan, aku harus mampu menahan lapar, membawa kaki agar tetap melangkah saja sudah bercucuran peluh yang paling perlu ditahan adalah kesabaran, cepat atau lambat setiap pendakian akan ada puncaknya tempat dimana kita tak mungkin lagi mendaki

Pagi, perjalanan itu menyita banyak tenaga, tetaplah fokus pada jalan yang ditempuh sambil perhatikan kawan mendakimu. Tetaplah melangkah ketika mulai merasa lelah duduk dan minumlah beberapa teguk air dan jangan pernah berpikir bahwa tak mampu lagi meneruskan perjalanan itu

Sebutlah nama Tuhanmu disetiap tarikan nafasmu maka Ia akan meringankan beban langkahmu membuat kakimu mampu menapak lagi

Akhirnya pada suatu hari yang cerah aku mencapai puncaknya. Menyaksikan kabut - kabut awan tersibak, merahnya sang surya ia muncul dengan gagahnya tanpa malu - malu. Seketika itu aku menjadi hangat.

Pagi, aku memiliki pagi yang sempurna karena sang surya telah menghantarkan hari menjadi pagi yang penuh kehangatan

Perjalanan itu tidaklah mudah namun kau tak sendiri. Dan begitu aku melihat dari tempat yang lebih tinggi dan lebih luas aku dapat melihat begitu banyak hal yang sebelumnya hanya sedikit bagian saja yang ku lihat

Sekalipun hujan mendahului datangnya sang surya, pagi akan tetap menjadi pagi dan sang surya tak pernah pergi dari tempatnya

Aku melihat surya mengantarkan pagi di puncak Gunung Gede 

Body Rafting Di Lereng Gunung Semeru

Apabila pada suatu saat Anda berada di lereng Gunung Semeru, tidak ada salahnya Anda mencoba Tubing atau Body Rafting. Mengapa? karena olahraga semi ekstrem ini jadi destinasi paling baru dan wajib di coba di Malang. Setelah puas mendaki gunung, ceburkan diri ke air dan akan membuat tubuh kembali bugar.

www.belantaraindonesia.org

Lereng Gunung Semeru berada di Dusun Besuki, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kawasan ini menawarkan sensasi hiburan yang baru yakni tubing atau body raftng dengan memanfaatkan aliran Sungai Amprong.

Di hulu sungai, juga terdapat Coban Pelangi yang mengalir dari lereng Gunung Semeru. Karena dinamakan tubing, Anda hanya menggunakan tub ( ban ) untuk menaklukkan derasnya air sungai berbatu.

www.belantaraindonesia.org

Lokasi tubing, hanya berjarak 7 kilometer dari pusat Kota Kecamatan Poncokusumo. Atau, sekitar 3 kilo dari rest area Gubuk Klakah, tempat para pelancong menuju Gunung Bromo.

Hanya dengan Rp 15 ribu saja, wisatawan bisa menikmati pesona Tubing alam Sungai Amprong. Di tempat ini juga tersedia tracking motor trail dan camping ground.

Dengan menggenakan peralatan keamanan dan tub. Pemandu membawa Anda menyusuri perbukitan menuju titik awal meluncur. Adrenalin bakal terpacu disaat mulai meluncur di aliran sungai yang deras.

Misi Menjaga Slamet Tetap Lestari

Gerah menyaksikan Gunung Slamet, gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, menjadi lautan sampah para pecinta alam ”palsu”, sekelompok pemuda rela bermandi peluh, menyusuri jalur - jalur pendakian demi memunguti berton - ton sampah. Sejumlah strategi digagas agar pendaki jeri mengotori gunung. Demi satu misi, menjaga Slamet tetap lestari...

www.belantaraindonesia.org

Semilir angin meniup ilalang di padang sabana, tempat Setiyanto ( 28 ) merebahkan badan di atas kantong plastik penuh sampah, pekan lalu, di pos III jalur pendakian Gunung Slamet. Luka bekas goresan masih terlihat di beberapa bagian tangan kanannya.

”Mungkin terkena bekas kaleng kornet atau sarden yang terbuka. Banyak sampah semacam itu yang ditemukan saat sweeping. Padahal, sampah seperti itu tak bisa terurai,” kata Setiyanto.

Dia adalah anggota Forum Silaturahmi Peduli Lingkungan ( FSPL ) Gunung Slamet, yang terdiri atas gabungan kelompok pecinta alam di wilayah Kabupaten Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap. Sudah dua tahun terakhir belasan anggota forum itu rutin menggelar kegiatan ”Bersih Slamet” sebagai salah satu upaya pelestarian alam gunung setinggi 3.432 Mdpl tersebut.

Aktivitas vulkanik gunung, yang kondisinya saat ini cukup membahayakan sehingga statusnya ditetapkan Waspada ( level II ), menarik dikunjungi. Masifnya pendakian dengan banyak jalur membuat gunung itu dipenuhi sampah dan mengancam kelestariannya.

Ide bersih - bersih gunung muncul dari keprihatinan sekelompok pemuda menyaksikan rendahnya kesadaran pendaki membawa sampah pribadinya turun. Berdasarkan pengamatan, sepanjang jalur pendakian melalui Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, menuju puncak Slamet, berbagai jenis sampah menghampar. Mulai dari bungkus permen, bungkus mi instan, kertas tisu, botol bekas minuman air mineral, serta kaleng sarden dan kornet.

”Sampah di sepanjang jalur pendakian sudah memprihatinkan. Mungkin banyak orang melihat upaya ini seperti menggarami air laut, tetapi kami yakin pendaki yang melihat jerih payah kami ini ke depannya akan berpikir ulang sebelum membuang sampah di gunung,” kata Setiyanto.

Tidak hanya di jalur pendakian, sampah juga dibuang seenaknya sendiri dalam beberapa shelter ( tempat berlindung ), mulai dari pos I hingga pos VII. Banyak pendaki juga membuang sampah dalam hutan.

Lingkungan Menurun
Aji ( 29 ), aktivis FSPL Gunung Slamet dari Kabupaten Cilacap, Jateng, mengungkapkan, mencermati data pendakian dan estimasi jumlah logistik yang dibawa setiap pendaki, sampah di sepanjang jalur pendakian akan semakin menumpuk.

Satu pendaki sedikitnya membawa logistik berupa 5 - 8 bungkus mi instan, 3-5 boks susu, 10 -15 kemasan kopi, dua kaleng sarden, tiga bungkus tisu basah, tiga rol tisu kering, tiga botol air mineral, dan sebungkus rokok.

Dalam sweeping Maret lalu, belasan anggota FSPL Gunung Slamet dari Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Pemalang, hingga Pekalongan itu setidaknya membawa turun 57 kantong besar penuh berisi sampah. Setiap kantong berisi 15 - 20 kilogram sampah. Sampah yang dibawa turun tidak kurang dari 1,14 ton.

Mereka menuruni gunung dengan memanggul kantong besar itu. ”Sampah itu dibawa ke tempat pembuangan akhir,” ucap Dodo, Ketua FSPL Gunung Slamet.

Relawan juga terpaksa membongkar tempat sampah dari bambu yang berada di pos I. Menurut Dodo, keberadaan tempat sampah di jalur pendakian sama saja mengizinkan pendaki membuang sampah di tempat itu. Padahal, yang diharapkan, Gunung Slamet bersih dari sampah. Artinya, sampah juga tidak boleh ditimbun karena bisa mencemari tanah.

Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga Karwan mengungkapkan, sampah anorganik, seperti plastik, kaleng, bekas botol kaca, dan styrofoam, adalah barang yang sangat sulit diurai tanah. Beberapa akibat yang ditimbulkan adalah tercemarnya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah.

Racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah juga akan membunuh hewan pengurai dalam tanah, seperti cacing. Adapun kantong plastik mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. ”Yang pasti, timbunan sampah anorganik akan menurunkan kesuburan tanah karena plastik menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak hewan pengurai,” ujar dia.

Penurunan kualitas lingkungan di kawasan Gunung Slamet itu bukan lagi sekadar ancaman karena saat ini sudah terjadi. Salah satu indikatornya adalah penurunan populasi beberapa flora dan fauna endemik gunung.

Berdasarkan survei Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Provinsi Jateng, Gunung Slamet merupakan habitat endemik bagi fauna, seperti elang jawa, macan tutul, surili jawa, owa jawa, rekretan, kucing hutan, dan kijang. Juga untuk beberapa jenis tanaman, seperti anggrek permata, kantong semar, palem jawa, dan pinang jawa.

Namun, saat ini hampir semua flora dan fauna di atas kian sulit dijumpai di kawasan hutan lindung Slamet seluas 20.000 hektar. Bahkan, terdapat dua satwa yang masuk daftar ”merah” atau terancam punah, yakni Owa Jawa dan Elang Jawa.

Berdasarkan pantauan BKSDA selama setahun terakhir, di wilayah lereng selatan Gunung Slamet saat ini hanya tersisa tiga pasang elang jawa. Jumlah itu susut karena pada 2005 masih ada setidaknya lima pasang elang jawa. Menurut Koordinator Pengembangan Program Suaka Elang Gunawan, rusaknya habitat akibat degradasi lingkungan mengganggu perkembangbiakan elang jawa.

Sistem Deposit
Pendaki gunung yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang per tahun, lanjut Gunawan, semestinya turut berandil dalam pelestarian Gunung Slamet. Dia berharap komunitas FSPL ikut mempromosikan kampanye pendakian tanpa mengotori gunung.

Hal itu juga disadari relawan sampah Gunung Slamet. Mereka paham, harus ada langkah preventif mencegah pendaki mengotori gunung. Untuk itu, mereka mulai menerapkan aturan semacam deposit untuk penanganan sampah.

”Pendaki yang akan naik ke puncak gunung diminta menjaminkan barang atau uang di Pos Pendakian Bambangan. Jaminan itu bisa diambil kembali dengan menyerahkan sampah yang dihasilkannya sendiri,” kata Dodo.

Namun, rencana itu baru akan dikoordinasikan lagi dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga ( Dinparpora ) Purbalingga selaku pengelola jalur pendakian Gunung Slamet. Mereka juga mengagendakan aksi bersih-bersih gunung secara rutin. Kepala Bidang Pariwisata Dinparpora Purbalingga Prayitno mengapresiasi aksi nyata sekelompok pemuda pecinta alam terhadap pelestarian gunung yang aktif di Jateng itu.

”Pengelola juga tidak akan mungkin membawa turun sampah dari para pendaki. Gerakan ini harus dimulai untuk memantik kepedulian pendaki lain,” ujar dia.

Anggota FSPL Gunung Slamet sadar, menjadi pecinta alam harus lebih dari sekadar penikmat alam. Bahkan, dalam benak mereka terpatri bahwa sebagai seorang pendaki gunung sekaligus seorang pecinta alam, mereka rela meninggalkan gunung untuk selama - lamanya jika itu bisa melestarikan kehidupan di dalamnya. ( Gregorius Magnus Finesso )  src

TEMPAT WISATA DI CIREBON YANG MENARIK

1. Keraton Kasepuhan
Salah satu aset budaya sekaligus tempat wisata di Cirebon, yaitu keraton Kasepuhan. Keraton ini dibangun oleh Pangeran Cakrabuana pada tahun 1452 M silam. Nama Kasepuhan berasal dari peristiwa pada tahun 1679 yakni pelantikan Sultan Sepuh I : PR Samsudin Martawijaya.
Keraton Kasepuhan
Di halaman depan, ada bangunan mengelilingi keraton yang terbuat dari batu merah. Kokoh strukturnya hingga sekarang. Ada pendopo yang menyambut setiap pengunjung, di dalamnya. Bagi Anda pecinta wisata sejarah, tempat bersejarah ini layak untuk dikunjungi. Sesekali ajaklah keluarga tercinta berkunjung ke sana. Anda dan keluarga akan mendapatkan wawasan sejarah yang spektakuler tentang sejarah kerajaan Islam di Cirebon.
2. Taman Sari Gua Sunyaragi
Taman ini dulunya berfungsi sebagai taman tempat bertapa para ksatria dan prajurit keraton. Mereka suka mengasingkan diri di tempat tersebut untuk meningkatkan keilmuan mereka. Bangunan penuh sejarah ini dibangun pada sekitar tahun 1448 M.
Taman Sari Gua Sunyaragi
Taman ini berlokasi di sekitar Keraton Kasepuhan Cirebon. Tepatnya 4 km di sebelah barat daya. Bagian depan taman ini berupa bangunan pesanggrahan yang terdiri atas serambi, ruang istirahat, ruang ibadah. Ada pula taman beserta kolam yang berada di dalamnya. Pun tak ketinggalan, bangunan berbentuk gunungan juga terlihat di bagian depan. Ditambah gua-gua sebagai pelengkapnya.
3. Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1800 M. Seperti lazimnya bangunan peninggalan kerajaan, keraton ini juga menyimpan beragam benda peninggalan. Seperti keris wayang, peralatan tempur para prajurit dan perwira keraton, gamelan, dan lain sebagainya.
Keraton Kacirebonan
Tradisi yang biasa diselenggarakan di Keraton Kacirebonan dan masih dilestarikan hingga kini, seperti Upacara Pajang Jimat. Lokasi wisata bersejarah ini berada di kawasan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, Cirebon. Lebih tepatnya, 1 km arah barat daya Keraton Kasepuhan dan 500 meter sebelah selatan Keraton Kanoman.
4. Keraton Kanoman
Kota Cirebon memang kaya wisata sejarah. Selain dua keraton sebelumnya, ada satu keraton lagi. Namanya Keraton Kanoman. Lazimnya bangunan kaum bangsawan, keraton ini juga berfungsi sebagai bagian dari pemerintahan kesultanan Cirebon.
Keraton Kanoman
Bangunan klasik ini dibangun oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya pada sekitar 1678 M. Tradisi khas masyarakat Jawa seperti Grebeg Syawal, masih dipertahankan hingga kini.
Keraton ini menyimpan sejumlah peninggalan yang ada kaitan dengan penyebaran agama Islam. Utamanya peninggalan Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Lokasi keraton Kanoman berada di belakang pasar. Luasnya mencapai 6 hektar. Pengunjung yang berniat ke sana, bisa menggali wawasan yang berserak tentang kesejarahan keraton dan kota Cirebon.
5. Banyu Panas Palimanan
Bosan dengan wisata sejarah? Anda bisa menikmati wisata alam dan sensasi bermain air panas di Banyu Panas Palimanan.Tempat wisata di Cirebon ini terletak di kecamatan Palimanan, Cirebon tepatnya di desa Palimanan Barat.
Banyu Panas Palimanan
Tempat rekreasi ini berada di pegunungan kapur Gunung Kromong Cirebon. Untuk menuju kesana, pengunjung perlu menempuh jarak perjalanan sejauh 16 km dari pusat kota Cirebon. Anda akan senang menikmati mata air yang bersuhu panas tersebut. Kandungan belerang di dalam air dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kulit.

CANDI JAWI, WISATA SEJARAH KERAJAAN SINGOSARI

Salah satu candi di Jawa Timur yang bisa kita jadikan referensi berwisata, yaitu Candi JawiLetak Candi Jawi: Candi ini terletak di Desa Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kita bisa mendatanginya dari arah kota Surabaya sejauh kira-kira 45-50 km. Bila kita menempuhnya dari Pandaan, tepatnya Taman Candra Wilwatikta, jaraknya hanya sekitar 700 meter.
Candi Jawi berada di dataran dengan ketinggian sekitar 290 meter di atas permukaan laut. Pengunjung akan merasa nyaman dengan iklim sejuk yang berembus di sekitar lokasi candi. Maklum saja, candi purbakala ini memiliki latar belakang Gunung Pawitra atau Penanggungan di sebelah barat laut. Di lereng gunung itu pula, berserak benda-benda purbakala, baik berupa puing-puing candi, pemandian kuno, maupun artefak. Nuansa kemegahan bangunan candi berpadu indah dengan panorama alam yang indah dan asri di sekitarnya. Di bagian selatan candi, tampak kota wisata Tretes dengan berbagai rumah penginapan maupn vila yang berdiri mengikuti kontur pegunungan yang miring.
Candi Jawi
Candi Jawi
Candi Jawi
Candi Jawi
Secara fisik, bangunan Candi bersejarah ini dibangun dengan susunan batu andesit berwarna putih. Diperkirakan, candi Jawi telah ada sejak akhir abad ke-13 Masehi; sesuai apa yang telah dideskripsikan dalam kakawin Nagarakertagama, yang merupakan peninggalan bersejarah agama hindu-buddha Kerajaan Singosari. Ukuran tubuh candi, yaitu sekitar 24,50 meter yang ditopang dengan panjangnya sekitar 14.20 meter, dan berlebar sekitar 9.50 meter. Candi ini dibangun di atas sebuah batur kokoh, dan dikelilingi oleh pagar pembatas. Halaman luas terhampar di sekeliling candi, juga terdapat kolam air yan berukuran sekitar 54 m x 3.5 m. Kedalamannya sekitar 2 meter, dan berbahan batu bata. Di segala sudut halaman candi, memungkinkan bagi para pengunjung untuk mengambil sudut pengambilan foto candi dari berbagai angle. Candi Jawi dibangun dengan arah hadap ke timur laut. Pintu dan tangga masuknya juga berada di bagian timur.
Secara keseluruhan, bangunan fisik candi berupa kaki candi, badan candi, dan dilengkapi dengan sebuah ruangan maupun atap candi. Bentuk kaki candi memiliki simbol agama Siwa yang melekat erat. Bagian puncak candi melambangkan karakter agama Buddha yang kala itu menjadi agama kerajaan maupun sebagian masyarakat setempat. Ada beberapa relung kosong yang diduga, dahulu kala, ada sejumlah arca seperti Mahakala, Nandiswara, Ganesa, Guru, Durga, dan Siwa. Puncak candi yang berbentuk stupa, disebut dengan dagoba, sedangkan bagian bawahnya berbentuk segiempat.
Mengunjungi situs wisata bersejarah seperti Candi Jawi, kita tak hanya mendapatkan pengetahuan tentang latar belakang candi saja. Kita pun bisa menikmati berbagai obyek wisata di sekitar candi, yang berada di kawasan Prigen, Tretes, ataupunMalang.

Sejarah Gunung Srandil Cilacap


Goa gunung Srandil merupakan bukti sejarah yang luar biasa di mata masyarakat Indonesia, dan juga di mata dunia. Selain keunikan dan keindahanya, tempat ini merupakan tempat wisata yang populer. Disamping wisata alam dan budaya juga terdapat wisata spiritual atau religius antara lain di gunung srandil dan selok.

Gunung srandil merupakan salah satu bukit yang ada di Glempang pasir Kecamatan Adipala jarak antara obyek wisata dengan Kota Cilacap 30 Km kearah timur laut dan relatif mudah ditempuh dengan kendaraan penumpang bus umum jurusan Cilacap-Jatijajar - Kebumen atau kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan.

http://juragansejarah.blogspot.com/2012/02/sejarah-gunung-srandil-cilacap.htmlGunung Srandil setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura.
Konon menurut cerita penghuni pertama Gunung Srandil adalah Sultan Mukhritiputra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur.

Kedatangan Sultan itu untuk bertapa namun Sultan Mukhriti murca (menghilang) yang ada tinggal petilasannya yang terletak di sebelah timur yang di kenal dengan Embah Gusti Agung Sultan Mukhriti.

Selain itu juga ada legenda rakyat yang pertama bermukim di gunung Srandil adalah dua orang bernama Kunci Sari dan Dana Sari, mereka adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau menyerah kepada bala tentara Belanda. Mereka melarikan diri ke Gunung Srandil untuk bersembunyi dan meninggal di sini . Makam kedua prajurit tersebut berada di sebelah timur Gunung Srandil dalam satu komplek yang dipagar keliling yang kemudian hari, Kunci Sari dikenal dengan nama Sukma Sejati

Di Gunung Srandil banyak petilasan orang-orang yang dianggap mempunyai kedigdayaan yang linuwih atau kemampuan melebihi orang lain yang dikenal sebagai tokoh- tokoh orang sakti mandraguna. Dari kemampuannya, kesaktiannya itu maka tempat-tempat yang di singgahi dianggap keramat dan disakralkan.
Adapun petilasan-petilasan yang ada di Gunung Srandil adalah Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki semar Tunggul Sabdojati Dayo amongrogo, Juragan Dampo Awang, Kanjeng Gusti Agung Akhmat atau Petilasan Langlang Buwana yang berada diatas bukit dan petilasan Hyang Sukma Sejati.