Halaman

Jumat, 13 Maret 2015

Roket Pembawa Manusia ke Mars Sukses Uji Coba

NASA sukses melakukan uji coba pertama roket pendorong SLS yang diharapkan bakal dipasangkan dengan kapsul Orion dan bisa membawa manusia ke Mars. (REUTERS/Mike Blake)
Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, sukses melakukan uji coba pada Rabu (11/3) di fasilitas Promontory, Utah, terhadap roket pendorong Space Launch System (SLS) yang diharapkan bisa membawa manusia ke planet Mars.

Dalam uji coba yang berlangsung pukul 11.30 waktu setempat, roket dengan panjang 53.9 meter itu berhasil mengeluarkan daya dorong yang menghasilkan api dan asap selama dua menit.

Mesin dari roket ini meraung dan membuat daerah sekitarnya bergetar di pedesaan Promontory. NASA mengklaim roket ini memiliki daya 22 juta ton tenaga kuda.

Uji coba kali ini merupakan tes pertama dari dua tes kualifikasi yang telah diatur untuk roket SLS. Manager NASA untuk SLS Bossters Office, Alex Priskos, mengklaim bahwa uji coba ini berlangsung sempurna.

“Uji coba besar. Hasil yang fantastis. Ini tentang kesempurnaan,” ujarnya seperti dikutip dari The Washington Post.

Propelan atau bahan pendorong roket —terdiri dari bahan cair dan padat— diperlukan untuk membawa roket melawan gravitas Bumi dan menjaga keseimbangan.

Uji coba hari ini, yang dijuluki Qualification Motor–1 (QM–1), menguji motor pada roket SLS untuk mengetahui bagaimana performanya ketika beroperasi pada suhu tinggi. Mesin dipanaskan sampai 90 derajat Fahrenheit atau 32,2 derajat Celcius.

Uji coba kedua, atau Qualification Motor–2 (QM–2), akan dilakukan pada 2016 yang juga menguji kondisi roket saat berada di suhu dingin.

Roket ini rencananya akan dipasangkan dengan kapsul atau pesawat antariksa Orion yang telah melakukan uji coba peluncuran pada Desember 2014. NASA berharap dapat meluncurkan Orion ke asteroid, dan harapan besarnya adalah sampai ke Mars.

Roket SLS ini akan melakukan uji terbang pertama pada 2018 dan diharapkan bisa melakukan penerbangan dengan awak pertamanya pada tahun 2021.

Pengembagan roket SLS dari NASA ini merupakan proyek terbesar sejak era Apollo. NASA menghentikan program pembuatan pesawat ulang-alik mereka pada tahun 2011, dan sejak itu NASA bergantung pada pesawat milik Rusia untuk menerbangkan astronaut ke antariksa.

Kini, NASA berupaya membangun kembali pesawat antariksa dan roketnya dengan menggandeng produsen pesawat swasta macam Boeing dan SpaceX.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar