Matahari dalam sekeping foto. Area gelap di bagian bawah dan atas gambar Matahari ini adalah apa yang disebut sebagai lubang-lubang Corona. Ini adalah arena yang gasnya kurang padat dan material surya mengalir menjauh dari Matahari. (dok.NASA)
Para ahli astronomi menemukan sistem planet yang berbeda dari sistem tata surya yang kita tinggali saat ini. Bernama 30 Ari, sistem planet ini memiliki empat bintang induk yang bersinar.
Dalam tata surya bima sakti, seluruh planet termasuk Bumi hanya memiliki satu bintang, yakni Matahari. Sedangkan planet yang berada di 30 Ari itu memiliki setidaknya empat ‘Matahari'. Tak bisa dibayangkan seperti apa panasnya.
Seperti yang diberitakan pada situs earthsky.org, planet gas itu sangat besar dengan massa 10 kali lipat Jupiter. Ia mengorbit bintang utamanya setiap 335 hari sekali. 30 Ari berlokasi 136 tahun cahaya dari Bumi dan berada di konstelasi Aries.
Jadi, Matahari utama planet ini memiliki pasangan bintang yang dekat. Pasangan utama ini berada di orbit jauh bersama dengan dua Matahari lainnya, yaitu berjarak sekitar 1.670 unit astronomi.
Catatan kecil, sebuah unit astronomi adalah sama seperti jarak antara Bumi ke Matahari.
Uniknya, keempat Matahari planet raksasa ini akan terlihat seperti Matahari kecil, dua di antaranya bisa terlihat pada siang hari. Sementara satunya jika dipantau dengan teleskop besar akan terlihat seperti ada dua bintang yang saling mengorbit satu sama lain.
Dengan kondisi yang sedemikian unik, para ahli astronomi berpendapat planet ini nampaknya tidak mungkin bisa menopang kehidupan.
Penelitian ini menggunakan dua instrumen. Pertama, sistem optik adaptif Robo-AO yang dikembangkan oleh Inter-University Center for Astronomy and Astrophysics di India dan California Institute of Technology di Pasadena.
Kedua, sistem optik PALM-3000 yang dikembangkan oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, dan Caltech.
Kedua instrumen tersebut dipasangkan ke teleskop di Palomar Observatory, San Diego.
Dalam beberapa tahun terakhir, ternyata sudah ditemukan lusinan planet yang memiliki dua atau tiga Matahari. Jadi planet seperti ini sepertinya memang bukan sesuatu yang baru.
Penemuan terbaru ini menunjukan bahwa planet yang berada di dalam sistem empat Matahari tidak begitu langka seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Lewis Roberts dari JPL NASA sebagai pemimpin penelitian ini mengatakan, "bentuk sistem bintang atau matahari tak terhitung jumlahnya. Bisa jadi hanya matahari tunggal, matahari berpasangan, matahari rangkap tiga, bahkan hingga rangkap empat. Sangat mengagumkan cara alam menyatukan hal ini secara bersamaan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar