Halaman

Jumat, 13 Maret 2015

Misi Mengirim Manusia ke Planet Mars Diolok-olok

DasWortgewand/Pixabay
 Rencana pendaratan manusia di planet Mars yang dicanangkan oleh organisasi nirlaba asal Belanda, Mars One dinilai mustahil dilakukan.
Sejauh ini, sudah terpilih 100 kandidat Mars One terdiri dari ilmuwan, akademisi, dan segelintir masyarakat yang menginginkan petualangan menantang, mengingat ini hanya perjalanan satu arah. Siapa sangka sejumlah pakar keantariksaan meremehkan misi Mars One.
"Saya skeptis bahwa misi tersebut bisa tercapai sesuai rencana yang sudah mereka buat," ujar direktur Hayden Planetarium di Museum of Natural History, Neil deGrasse Tyson.
Pernyataan lebih pedas bahkan dilontarkan oleh pakar antariksa dari George Washington University, John Logsdon. Ia menganggap misi Mars One nampak seperti penipuan terstruktur.
Tudingan itu bukan tanpa sebab, karena biaya mengirim manusia ke planet Mars tidaklah mudah dan semurah yang diklaim Mars One.
Ditilik dari dana yang dimilikinya, Mars One rencananya akan menjalankan misi dengan dana US$ 6 miliar, atau sekitar Rp 78 triliun. Sekilas memang terdengar banyak, namun tahun lalu NASA mengatakan bahwa misi awak ke Mars bisa memakan biaya sekitar US$ 80 miliar dan US$ 100 miliar. Jauh lebih besar dari Mars One.
Namun soal dana Mars One memang tak sendiri. Melalui situsnya mereka menyatakan bahwa seluruh perlengkapan akan dikembangkan oleh pemasok pihak ketiga, artinya ada organisasi lain yang akan membantu misi mereka. 
Sejauh ini, Mars One baru menghasilkan donasi sekitar US$ 759,816. Angka tersebut hanya mencapai 0,01 persen dari total target US$ 6 miliar.
Sebagai pembanding lain, perusahaan perakit wahana antariksa dan roket milik Elon Musk, SpaceX saja baru mengantongi US$ 1,2 miliar untuk jelajah luar angkasa. 
Pemimpin proyek Mars One, Bas Lansdrop tak terpengaruh soal hambatan dana. "Masih ada putaran investasi selanjutnya dan kami tidak khawatir mengenai aspek finansial," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar