Halaman

Jumat, 13 Maret 2015

Simpan Es dan Bahan Bakar, Manusia Ingin Menambang Bulan

(Reuters/Jason Reed)
Bulan diperkirakan menyimpan 1,6 miliar ton air es dan elemen langka yang berlimpah. Hal inilah yang membuat perusahaan swasta Shackleton Energy Company (SEC) berniat menambang di sana.

Badan antariksa Amerika Serikat memang sudah menghentikan misi Apollo sejak 40 tahun lalu, namun pesawat nirawaknya berhasil mengidentifikasi pasokan air es di kutub utara dan selatan Bulan.

"Ini sudah lebih dari apapun dan telah menghidupkan minat pertambangan di bulan, ada es, ada bahan bakar," tulis pewarta dari media Physics World, Richard Corfield mengenai rencana NASA dan SEC tersebut, mengutip laporan situs Science Daily.
SEC yang berbasis di Texas itu berencana menambang cadangan besar air es untuk diubah menjadi bahan bakar roket dalam bentuk hidrogen dan oksigen. Bahan ini kemudian bisa dijual ke mitra antariksa lainnya.

CEO SEC, Dale Tietz menjelaskan bahwa rencana itu sebenarnya bermaksud untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) luar angkasa yang akan menjual bahan bakar roket dengan harga murah.

SEC akan menyuling air es Bulan dengan cara mengirim manusia dan robot untuk menambang kutub-kutub di Bulan, lalu menggunakan produk konversi untuk memberi daya alat penambang agar menghidupi aktivitas di sana.

Perusahaan swasta lain, Moon Express juga tertarik menggunakan air es bulan sebagai bahan bakar, tapi dalam bentuk berbeda. Moon Express berencana untuk memberi sistem operasi dan pesawat antariksanya bahan bakar dari peroksida oktan tinggi (HTP).

Sementara rover Bulan milik Tiongkok, Jade Rabbit telah sukses mendarat di Bulan pada Desember 2013 lalu. Setelah itu, badan antariksa Tiongkok mengusulkan untuk mendirikan "pusat di Bulan seperti yang sudah mereka lakukan di kutub selatan dan kutub utara Bulan".

"Semua pihak yang tertarik telah setuju bahwa Bulan adalah tumpuan penting pertama bagi migrasi umat manusia," tutur Corfield.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar