Halaman

Senin, 23 Maret 2015

Sang Segala Cantik, Gunung Rinjani

Gunung Rinjani memang dikenal cantik. Selain panorama alamnya yang menghipnotis para pendakinya, Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 Mdpl. Rinjani berada di urutan tertinggi ketiga setelah puncak Carstenz di Papua, 4.884 Mdpl dan Gunung Kerinci 3.805 Mdpl. Sehingga banyak pendaki yang mencoba mendaki menuju puncak Dewi Anjani.

Saat ini, terdapat 2 rute resmi untuk mendaki gunung Rinjani. Pertama, melalui Desa Senaru yang terletak di sisi barat laut. Yang kedua, melintasi kampung Bau Nau, Sembalun di timur laut Pulau Lombok.

Adapun pada kedua pintu masuk jalur tersebut Anda wajib melapor ke petugas dan membayar biaya administrasi sebesar Rp 2.500 per orang. Proses ini diperlukan untuk mendata semua pengunjung demi menjaga keselamatan disaat pendakian. Dengan begitu, petugas dapat mengambil langkah yang tepat jika sewaktu - waktu pendaki mengalami kecelakaan.

Dari rute yang ada, Sembalun merupakan rute favorit yang kerap dijadikan sebagai titik awal pendakian untuk para pengunjung. Pasalnya, jalur Sembalun tak seberat jalur Senaru yang dikenal memiliki tanjakan - tanjakan terjal.

Walau begitu, pengunjung harus tetap waspada dan terus memperhatikan kondisi fisik sewaktu mendaki. Ini dikarenakan cuaca gunung Rinjani sangat sulit diprediksi ketika memasuki musim penghujan di Oktober hingga Maret.

Foto oleh Sustira Dirga
Bahkan, di setiap bulan Januari hingga Februari petugas Taman Nasional Gunung Rinjani ( TNGR ) selalu menutup kegiatan pendakian. Soalnya gunung Rinjani memiliki tekanan udara dan cuaca yang dapat berubah dalam waktu yang singkat.

Bagi Anda yang tak memiliki fisik bagus namun kekeuh mau mendaki Rinjani, disarankan menyewa jasa pengangkut barang atau porter. Sekedar informasi, untuk jasa seorang porter Rinjani dipatok dengan biaya Rp 125.000 sampai Rp 150.000 per malam.

Adapun mereka akan membantu membawa tas hingga menyiapkan keperluan bermalam semisal mendirikan tenda. Bahkan jika Anda menginginkan pendakian yang “mewah”, sang porter pun bisa memberikan service tambahan seperti memasak menu yang tidak akan pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Memang  ada seorang porter yang membawa bermacam - macam buah, blender berserta aki kering hanya untuk membuat jus segar sewaktu mendaki. Lebih “gila” lagi bule - bule asal Singapura dan Malaysia yang sering mengadakan pesta dengan menu satai dan kambing guling. Uniknya, si kambing dibawa hidup - hidup dari bawah hingga ke puncak.

Dengan hanya bermodalkan “badan dan uang”, itu artinya Anda bakal menikmati perjalanan dengan pemandangan yang Indah di sepanjang jalur pendakian. Terlebih jika pendaki memilih rute Sembalun untuk menuju puncak Rinjani. Pasalnya, ketika menuju pos I dari pos awal Anda akan melewati indahnya padang savana yang luas dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam.

Segara Anak
Namun tunggu dulu. Lantaran di jalur ini banyak terdapat kerbau yang digembalakan, mata pendaki harus waspada tiap kali mau melangkah. Sekali lengah, “ranjau darat” bisa mengenai sepatu gunung Anda sewaktu - waktu.

Selepas pos I, kecantikan Rinjani makin menjadi dengan panorama perbukitan yang bisa dilihat sewaktu menuju pos II hingga pos III. Karena berjarak tak kurang dari 3 km, perjalanan dari pos I ke pos II hanya memakan waktu 1 jam. Agak lebih lama lagi ketika Anda menuju pos III. Dimana untuk menuju pos yang terdapat banyak kera liar itu dibutuhkan sekitar 3 jam.

Sebelum melanjutkan perjalan menuju Pos IV atau Plawangan Sembalun, Anda disarankan untuk beristirahat sejenak di pos III. Soalnya, jalur ke Plawangan Sembalun memiliki tanjakan sekitar 30 sampai 60 derajat. Bagi Anda yang tidak terbiasa naik gunung, sudah tentu hal ini bakal sangat melelahkan . Adapun perjalanan ke pos terakhir sebelum puncak Rinjani itu menghabiskan waktu sekitar 3,5 jam hingga 4 jam.

Segara Anak
Sesampainya di Plawangan Sembalun, lelah Anda bakal “berkurang” oleh pemandangan yang tersaji. Dimana cantiknya Danau Segara Anak bakal terlihat dari tempat Anda berada. Begitu pun dengan pancaran matahari senja dan gumpalan awan yang menambah elok suasana.

Biasanya, sebelum melakukan summit attack para pendaki sengaja bermalam di Plawangan Sembalun. Ini dilakukan agar pukul 02.00 keesokan hari mereka bisa melanjutkan perjalanan ke puncak Rinjani. Supaya kita bisa melihat terbitnya Matahari di puncak Rinjani.

Dengan rute berpasir, perjalanan menuju puncak Rinjani ditempuh dalam waktu 4 jam. Seketika rasa kantuk dan lelah Anda pun terbayar ketika mendapati plang besi bertuliskan “Puncak Rinjani 3726 Mdpl”.

Ya, itu penanda puncak. Dan pertanyaan mengapa Rinjani itu cantik terjawab disini. Dimana Segara Anak, Pantai Senggigi hingga Pulau Bali dapat dilihat dari puncak. Tak salah jika kecantikan gunung ini tersebar hingga daratan Eropa dan Asia.

Puncak Rinjani Foto oleh Sustira Dirga
Sekedar Tahu
Rinjani diambil dari nama putri kerajaan Selaraparang, Lombok yakni Dewi Anjani yang dikenal memiliki paras cantik. Walau dikenal cantik dan mewarkan pesona, Rinjani merupakan gunung berapi aktif dan pernah mengalami letusan besar sewaktu bernama Gunung Samalas di tahun 1257. Dari letusan itu, munculah satu kaldera besar yang berubah menjadi danau Segara Anak.

Banyak pendaki sering mampir ke danau tersebut untuk beristirahat 1 atau 2 malam. Selain melihat pemadangan yang indah, ternyata Anda juga bisa memancing ikan di danau tektonik ini. Jangan kaget, jika nantinya kail Anda disambar ikan Nila sebesar telapak tangan orang dewasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar