Generasi Muda di Era Globalisasi
Di
zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal makna
dari kata “Globalisasi”? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab bahkan
menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun 10%
yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja
yang masih jauh tertinggal dari modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal
di dalam suku pedalaman dan masih memegang teguh adat istiadat yang
sudah diturunkan turun-temurun dari nenek moyang mereka. Sebagian besar
dari mereka tidak menempuh jenjang pendidikan dan lebih memilih tinggal
di rumah dan membantu orang tua. Maka tidak heran jika mereka sama
sekali tidak mengenal makna globalisasi, bagaimana bisa mereka mengenal?
Baca tulis pun mereka tidak bisa.
Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90% remaja yang sudah sangat mengenal kata “Globalisasi”. Walaupun kata globalisasi sudah sangat dikenal akrab, bukan berarti globalisasi itu tidak memberikan dampak bagi para remaja. Globalisasi dapat kita jadikan sebagai teman, atau pun sebagai lawan. Teman yang baik tentu saja dapat memberikan dampak yang baik pula. Begitu pula dengan lawan, lawan yang kejam juga dapat akan memberikan dampak yang kejam pula bagi kita. Nah, seperti itu pulalah globalisasi dapat berdampak bagi remaja. Sebagai remaja yang terpelajar, kita harus dapat memilah-milah dampak dari globalisasi, mana yang patut dicontoh, dan mana yang tidak. Mana yang patut dijadikan teman, dan mana yang harus dijadikan musuh.
Kali ini kita akan membahas dampak-dampak apa sajakah yang dapat dihasilkan dari globalisasi. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Namun sebelum itu, saja akan menjelaskan berbagai macam penjelasan dari “Globalisasi” sebagai pendahuluan kita. Dalam pengertian yang luas,globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Menurut Achmad Suparmanglobalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar seperti:
Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90% remaja yang sudah sangat mengenal kata “Globalisasi”. Walaupun kata globalisasi sudah sangat dikenal akrab, bukan berarti globalisasi itu tidak memberikan dampak bagi para remaja. Globalisasi dapat kita jadikan sebagai teman, atau pun sebagai lawan. Teman yang baik tentu saja dapat memberikan dampak yang baik pula. Begitu pula dengan lawan, lawan yang kejam juga dapat akan memberikan dampak yang kejam pula bagi kita. Nah, seperti itu pulalah globalisasi dapat berdampak bagi remaja. Sebagai remaja yang terpelajar, kita harus dapat memilah-milah dampak dari globalisasi, mana yang patut dicontoh, dan mana yang tidak. Mana yang patut dijadikan teman, dan mana yang harus dijadikan musuh.
Kali ini kita akan membahas dampak-dampak apa sajakah yang dapat dihasilkan dari globalisasi. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Namun sebelum itu, saja akan menjelaskan berbagai macam penjelasan dari “Globalisasi” sebagai pendahuluan kita. Dalam pengertian yang luas,globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Menurut Achmad Suparmanglobalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar seperti:
- Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan,
- Patuh hukum,
- Kemandirian,
- Keterbukaan,
- Rasionalisasi,
- Etos kerja,
- Kemampuan memprediksi,
- Efisiensi dan produktivitas,
- Keberanian bersaing,
- Manajemen resiko.
- Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan,
- Lembaga keagamaan,
- Industri internasional dan lembaga perdagangan,
- Wisata mancanegara,
- Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional,
- Media elektronik termasuk internet,
- Etika dan budaya.
Perubahan atau Dampak positif dari globalisasi:
- Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Di zaman saat Indonesia sedang di jajah dan setelah merdeka, tidak banyak dari remaja Indonesia saat itu yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Hanya sebagian remaja anak dari bangsawan yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Beberapa tahun setelah itu, sudah mulai terlihat peningkatan jumlah remaja yang menempuh jenjang pendidikan. Walaupun demikian, jalan untuk menempuh pendidikan tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki seragam sekolah dan buku pelajaran. Kebutuhan sekolah mereka masih sangat minimum untuk didapatkan. Masa demi masa, perkembangan mulai meningkat. Kini hampir seluruh remaja sudah dapat dengan mudah untuk mengenyam pendidikan apalagi dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan pada masa kini, perkembangan ilmu pengetahuan sudah diikuti dengan perkembangan media elektronik, seperti televisi dan internet.
- Perkembangan Komunikasi, Elektronik, beserta Medianya
- Perkembangan Budaya
Di
masa orang tua kita dahulu masih remaja, cara berpakaian dan model baju
yang mereka kenakan masih sangat sederhana. Tidak se-unik dan se-modern
pakaian remaja saat ini. Pada masa lalu, jika menghadiri acara resmi,
masih banyak dari mereka yang menggunakan baju tradisional, seperti baju
adat, dan kebaya. Berbeda dengan sekarang, remaja yang ingin menghadiri
acara resmi seperti pesta ulang tahun, lebih memilih untuk mengenakan
baju casual yang berciri khas kan kebarat-baratan. Namun, dengan
perkembangan mode berpakaian ini memberikan banyak keuntungan. Salah
satunya, telah terdapat busana muslim dengan bahan atau pola yang
berasal dari daerah lokal. Begitu juga dengan kebaya yang sudah
dimodifikasi sesuai dengan gaya yang lebih modern. Begitu juga dengan
batik. Bahkan batik saat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat di
luar Indonesia.
Kemudian, sekarang kita akan membahas Perubahan atau Dampak Negatif dari Globalisasi:
- Perkembangan Komunikasi, Elektronik, dan Medianya.
Di masa yang sudah dapat dikatakan sangat modern ini, elektronik
pun sudah tak dapat hidup jauh dari kita. Namun, perkembangan itu
menimbulkan banyak dampak yang merugikan remaja, diantaranya:
1. Pola hidup konsumtif
Perkembangan industri yang pesat menyebabkan penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu, masyarakat terutama
kalangan remaja untuk mudah tertarik mengkonsumsi barang dengan banyak
pilihan yang ada.
2. Sikap individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju menyebabkan
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktifitasnya.
Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
- Perkembangan Etika dan Budaya
Siapa
sangka etika remaja masa kini jauh lebih baik dengan remaja masa lalu?
Ternyata itu memang benar adanya, hanya sedikit dari kalangan remaja
yang benar-benar menerapkan sikap sopan dan santun di lingkungannya,
baik kepada yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda. Berikut ini
saya berikan beberapa buktinnya:
1. Gaya hidup kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.
Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50%
dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota
paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan
obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan
dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan
bangsa.
2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.
3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita.
4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi dan ditanggulangi
dari bahaya globalisasi, disamping dampak negatif yang dirasakan.
Beberapa cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai
berikut:
- Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.
- Berikan porsi pendidikan mental spiritual keagamaan yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga.
- Orang tua harus pro aktif dalam menanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah.
- Usahakan anak menonton acara yang mendidik. Hindari sinetron dan adegan cerita kaum dewasa.
- Jangan biarkan remaja seusia SD, SMP, menggunakan jasa internet tanpa didampingi, bahkan menggunakan jaringan komputer yang tidak menggunakan sistem blokir terhadap situs pornografi dan sebagainya. Apa lagi dibiarkan pergi ke warung internet yang tertutup tanpa didampingi orang yang lebih bijak.
Dan masih banyak lagi cara untuk mengantisipasi bahaya dari dampak
negatif globalisasi. Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga
bermanfaat bagi kita. Marilah kita ciptakan dan lahirkan penerus yang
tangguh untuk mengharumkan nama baik bangsa kita di mata dunia.
Sumber: http://miftaholhudhah.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar